ABSTRAK
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu adakah hubungan antara kebiasaan merokok (jumlah rokok, jenis rokok, cara menghisap dan lama meokok) dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun ke atas di Badan Rumah Sakit Daerah Cepu dengan mempertimbangkan faktor keturunan, berat badan, aktivitas olahraga, asupan garam dan stres pekerjaan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebiasaan merokok (jumlah rokok, jenis rokok, cara menghisap dan lama meokok) sebagai salah satu faktor resiko kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun ke atas di Badan Rumah Sakit Daerah Cepu disamping faktor keturunan, berat badan, aktivitas olahraga, asupan garam dan stres perkerjaan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian case control yaitu penelitian survey analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan restrospektive. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien laki-laki perokok berusia 40 tahun di Badan Rumah Sakit Daerah Cepu periode Januari-November 2006.
Sampel yang diambil sejumlah 30 orang kasus (mengalami hipertensi) dan 30 orang kontrol (tidak mengalami hipertensi). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data primer diperoleh melalui penyebaran angket dan wawancara sedangkan data sekunder diambil dari bagian rekam medik Badan Rumah Sakit Daerah Cepu. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji Chi- Square dengan derajat kemaknaan ( α) = 0,05
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah jumlah rokok yang dihisap (p= 0.009, OR= 4.125), jenis rokok (p= 0.000, OR= 10.000), lama menghisap rokok (p= 0.000, OR= 21.000), keturunan (p= 0.018, OR= 3.596), asupan garam (p= 0.000, OR= 11.227), dan stres pekerjaan (p= 0.002, OR= 9.333). Sedangkan dari analisis berstrata diperoleh hasil bahwa keturunan, berat badan, aktivitas olahraga, asupan garam dan stres pekerjaan merupakan variabel perancu dalam menilai besar risiko kebiasaan merokok terhadap kejadian hipertensi di Badan Rumah sakit Daerah Cepu.
Saran yang dapat penulis ajukan terkait dengan temuan dalam penelitian ini antara lain : 1) Untuk mengurangi risiko hipertensi, hendaknya mengurangi konsumsi rokok khususnya rokok-rokok yang non filter, meningkatkan aktifitas olahraga, mengurangi asupan garam dan sesekali menyempatkan diri untuk melakukan refresing disela-sela kesibukannya dalam bekerja, 2) Upaya sosialisasi kepada masyarakat, terkait dengan faktor-faktor risiko hipertensi hendaknya dilakukan secara terus-menerus baik oleh pemerintah maupun instansi terkait untuk menurunkan kejadian hipertensi yang merupakan salah satu penyakit yang memiliki resiko kematian tinggi, 3) Untuk penelitian selanjutnya, dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dan diharapkan mengambil populasi yang lebih spesifik untuk variabel cara merokok, aktivitas olahraga dan berat badan sehingga diperoleh hasil yang lebih dapat menyelidiki kaitan variablevariabel tersebut dengan kejadian hipertensi