SARI
Lingkungan kerja yang bising mempengaruhi produktivitas optimal tenaga kerja. Intensitas bunyi yang melebihi 85 dB (A) bukan saja menganggu produksi tetapi juga membahayakan kesehatan. Pengaruh utama kebisingan adalah kerusakan indera pendengaran yang menyebabkan ketulian. Selain itu dapat pula mengganggu konsentrasi, komunikasi, meningkatkan tekanan darah, dan gangguan psikologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tekanan darah tenaga kerja pada intensitas kebisingan yang berbeda.
Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode survey dan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja seksi Currogator dan Paper Cone sejumlah 60 orang. Sampel yang diambil sejumlah 38 orang yaitu seksi Currogator 15 orang dan 23 orang seksi Paper Cone yang dipweroleh dengan menggunakan teknik purposive sample. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sound level meter, spigmomanometer, steteskop, dan kuesioner. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistic uji t dengan derajat kemaknaan 5 %=1.69.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rerata intensitas kebisingan di seksi currogator sebesar 98.45 dB (A), sedangkan di seksi Paper Cone sebesar 77.4 dB (A). Secara statistik terbukti tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik sebelum bekerja pada intensitas kebisingan yang berbeda t hitung = 0.2279 (ttabel =1.69) dan tidak ada perbedaan tekanan darah diastolic sebelum bekerja pada intensitas kebisingan yang berbeda t hitung =-0.4705 (t table = 1.69). Ada perbedaan tekanan darah sistolik sesudah bekerja pada intensitas kebisingan yang berbeda t hitung = 2.9793 (ttabel =1.69) dan ada perbedaan tekanan darah diastolic sebelum bekerja pada intensitas kebisingan yang berbeda t hitung =2.2147 (t table = 1.69).
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan ada perbedaan tekanan darah sesudah bekerja pada intensitas kebisingan yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian saran yang diajukan adalah bagi tenaga kerja secara sadar memakai alat pelindung telinga (APT) yang telah disediakan oleh perusahaan. Bagi Perusahaan melaksanakan pengendalian terhadap sumber bising, yaitu dengan cara pemberian sekat/pemisah, memberikan alat pelindung telinga kepada tenaga kerja dan secara tegas mewajibkan memakainya, mengadakan perbaikan pengaturan waktu kerja dengan cara memberikan waktu dan tempat istirahat untuk tenaga kerja dan meningkatkan kesadaran tenaga kerja untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan perusahaan yaitu dengan sesegera mungkin memeriksakan diri bila dirasakan ada yang kurang sehat pada dirinya.