ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara karakteristik individu perawat pelaksana dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RS Banyumanik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu perawat pelaksana diantaranya adalah umur, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, dan status perkawinan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RS Banyumanik.
Jenis penelitian ini adalah survei analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah perawat yang ada di RS Banyumanik sebanyak 31 orang. Tehnik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah total sampling atau penentuan jumlah sampel bila semua anggota populasi diambil sebagai sampel.Jumlah sampel sebanyak 31 orang perawat pelaksana. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner,. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji indepensi Chi-Square dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05.
Berdasarkan hasil analisis uji statistik didapatkan adanya hubungan antara umur dan kepuasan kerja dengan nilai p (0,017) < 0,05 dan OR sebesar 6,67. Hubungan antara jenis kelamin dan kepuasan kerja memiliki nilai p (0,252) > 0,05. Hubungan antara masa kerja dan kepuasan kerja memiliki nilai p (0,816) > 0,05. Hubungan antara tingkat pendidikan dan kepuasan kerja memiliki nilai p (1,00) > 0,05.Hubungan antara status perkawinan dan kepuasan kerja memiliki nilai p (0,049) < 0,05 dengan OR sebesar 4,4.
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan ada hubungan antara umur, dan status perkawinan dengan kepuasan kerja serta tidak adanya hubungan antara jenis kelamin, masa kerja dan tingkat pendidikan dengan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian saran yang diajukan adalah pihak manajemen rumah sakit perlu mengenali perbedaaan – perbedaaan individual perawat dengan menggunakan tujuan dan umpan balik atas keputusan – keputusan yang diambil dengan melibatkan para perawat. Hal ini perlu untuk memahami apa yang penting dan diprioritaskan bagi para perawat secara khusus dan karyawan lain secara umumnya. Dengan memperhatikan karakteristik individu seperti umur, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, dan status perkawinan sehingga pada akhirnya dapat tercipta produktivitas perawat yang meningkat, dan komitmen kepada tujuan kerja.