ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara tingkat konsumsi karbohidrat dan frekuensi makan makanan kariogenik dengan kejadian penyakit karies gigi pada anak pra sekolah di TK ABA 52 Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi karbohidrat dan frekuensi makan makanan kariogenik dengan kejadian penyakit karies gigi pada anak pra sekolah di TK ABA 52 Semarang.
Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode survey analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid TK ABA 52 Semarang, yang berjumlah 86 anak. Sampel berjumlah 68 anak yang diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan retriksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) kuesioner, 2) formulir recall 24 jam, 3) timbangan injak, dan 4) peralatan untuk pemeriksaan karies gigi. Data penelitian diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara terpimpin. Data sekunder diperoleh dari sekolah TK ABA 52 Semarang. Data yang diperoleh dianalis dengan menggunakan statistik uji chi-square dengan derajat kemaknaan (α = 0,05).
Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat konsumsi karbohidrat rendah sebesar 26,47% dan tingkat konsumsi karbohidrat tinggi sebesar 73,53% (ρ =0,019, C=0,273). Sedangkan frekuensi makan makanan kariogenik <3X dalam sehari 20,59% dan ≥ 3X dalam sehari 79,41% (ρ =0,000, C=0,435).
Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi karbohidrat dan frekuensi makan makanan kariogenik dengan kejadian penyakit karies gigi pada anak pra sekolah di TK ABA 52 Semarang. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diajukan adalah mengubah pola konsumsi makanan dengan mengurangi atau membatasi anak makan makanan kariogenik, membiasakan anak berkumur atau menggosok gigi dengan sikat yang rata dan lembut serta dengan pasta gigi yang mengandung flour setelah makan makanan manis dan melekat, dan sebelum tidur, memeriksakan kesehatan gigi dan mulut anak ke dokter gigi minimal enam bulan sekali sebagai upaya memelihara kesehatan gigi dari penyakit karies gigi.