ABSTRAK
Telinga manusia terus menerus bekerja sebagai pintu masuk komunikasi dan informasi melalui proses transformasi yang rumit dan kompleks untuk menginterpretasikan getaran suara dan bunyi lingkungan. Bunyi lingkungan yang makin bising dapat menyebabkan gangguan pendengaran maupun kesehatan pada umumnya. Kebisingan merupakan bunyi yang tidak dikehendaki sehingga dapat menimbulkan gangguan konsentrasi, komunikasi, kenikmatan kerja dan ketulian menetap. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah perbedaan ketajaman pendengaran tenaga kerja di unit Weaving III (Loom III) dan Weaving Denim (Loom V) PT. Apac inti corpora bawen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ketajaman pendengaran tenaga kerja di Unit Weaving III (Loom III) dan Weaving Denim (Loom V) PT. Apac Inti Corpora Bawen.
Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode survai dan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja operator mesin Loom shift B di Unit Weaving III (Loom III) berjumlah 43 orang dan di Unit Weaving Denim (Loom V) berjumlah 32 orang. Sampel yang diambil sebanyak 30 orang di Unit Weaving III (Loom III) dan 24 orang di Unit Weaving Denim (Loom V), sehingga total sampel sebanyak 54 orang diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel restriksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Sound level meter, 2) Audiometer, 3) Kuesioner penyaringan sampel, 4) Kuesioner keluhan subjektif. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi, serta pengukuran intensitas kebisingan dan ketajaman pendengaran. Data sekunder diperoleh melalui dokumen yang ada di perusahaan yang berupa data tentang proses produksi dan ketenagakerjaan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji t-tes Independent.
Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan uji t-test independent dengan taraf kepercayaan 95% untuk telinga kanan, diperoleh nilai signifikansi p = 0,040 yang berarti p < 0,05, menunjukkan adanya perbedaan rata-rata ketajaman pendengaran telinga kanan di Unit Weaving III (Loom III) dan Weaving Denim (Loom V). Sedangkan untuk telinga kiri, diperoleh nilai signifikansi p = 0,033 yang berarti p < 0,05, menunjukkan adanya perbedaan rata-rata ketajaman pendengaran telinga kiri di Unit Weaving III (Loom III) dan Weaving Denim (Loom V).
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diajukan bagi perusahaan adalah, sebaiknya dilakukan penggantian earplug yang lebih baik dari earplug yang telah dipakai dengan daya pelemahan yang lebih bagus, bagi karyawan di Unit Weaving III dan Weaving V khususnya operator mesin Loom hendaknya selalu disiplin dalam menggunakan alat pelindung telinga yang telah disediakan pihak perusahaan, bagi peneliti selanjutnya diharapkan dilakukan penelitian tentang perbedaan ketajaman pendengaran tenaga kerja yang memakai earplug dengan yang tidak memakai earplug dan sebelum pemeriksaan dilakukan, sebaiknya sampel terbebas dari paparan bising selama 16 jam agar gangguan yang didapatkan benar-benar merupakan efek dari kebisingan lingkungan kerja.