SARI
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemakaian kacamata las terhadap ketajaman penglihatan pada pekerja las karbit di wilayah pinggir Jalan D. I. Panjaitan Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian kacamata las terhadap ketajaman penglihatan pada pekerja las karbit di wilayah pinggir Jalan D. I. Panjaitan Kota Semarang.
Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 25 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non random sampling dengan teknik total sampling sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu 25 orang pekerja las karbit di wilayah pinggir Jalan D. I. Panjaitan Kota Semarang. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket dan pemeriksaan ketajaman penglihatan menggunakan Optotype Snellen.
Dari uji statistik, didapatkan t hitung adalah 5,975 dan t tabel untuk tingkat signifikansi 5% adalah 2,069. Oleh karena t hitung t tabel (5,976 > 2,069) maka Ho ditolak. Hal ini berarti koefisien regresi signifikan, atau pemakaian kacamata las berpengaruh secara signifikan terhadap ketajaman penglihatan. Dari perhitungan uji F didapatkan angka signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketajaman penglihatan. Hal ini berarti bahwa naik turunnya ketajaman penglihatan karena pemakaian kacamata las dapat diprediksikan melalui persamaan regresi. Adapun persamaan regresi pemakaian kacamata las terhadap ketajaman penglihatan adalah Y = 8,416 + 0,685 X. Angka R Square yang didapat dalam perhitungan adalah sebesar 0,608, yang berarti 60,8% ketajaman penglihatan dipengaruhi oleh variabel pemakaian kacamata las.
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu ada pengaruh yang signifikan antara pemakaian kacamata las terhadap ketajaman penglihatan. Saran yang diberikan oleh peneliti yaitu pemeriksaan ketajaman penglihatan sebaiknya dilakukan sebelum pekerja las karbit beraktivitas atau sebelum bekerja karena kondisi mata dalam keadaan beristirahat atau tidak berakomodasi saat melihat suatu obyek. Selain itu, untuk peneliti berikutnya yang menggunakan variabel yang berbeda, hendaknya sampel diperbanyak.