ABSTRAK
Dalam proses pembelajaran siswa mempunyai peranan yang sangat penting. Siswa harus mampu berpikir secara aktif dan kreatif dalam mengkonstruk konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika melalui kemampuannya sendiri sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator. Sebagian besar metode pembelajaran yang digunakan di MTs Al Amien Jambu secara klasikal membuat siswa kurang aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan, dikarenakan tidak memahami materi yang disampaikan.Berdasarkan permasalahan tersebut dicobakan model pembelajaran dengan pendekatan open-ended yang dapat memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berpikir secara aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang selesaiannya tidak hanya satu.
Model pembelajaran dengan pendekatan open-ended merupakan pendekatan pembelajaran yang memberi kesempatan bagi siswa untuk berpikir dengan bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Masalah yang disampaikan disesuaikan dengan respon yang diharapkan dan dengan alokasi waktu secukupnya sehingga siswa mempunyai waktu untuk mengeksplorasi masalah dan memahami makna masalah tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan populasi siswa kelas VIII MTs Al Amien Jambu tahun pelajaran 2005-2008 yang terdiri dari dua kelas. Subjek dari penelitian ini adalah 4 orang siswa kelas VIII A, Yaitu 1 orang siswa yang berkemampuan tinggi, 2 orang siswa yang berkemampuan sedang dan 1 orang siswa yang berkemampuan rendah. Pengambilan subjek ini didasarkan dari nilai raport semester I, nilai ulangan terakhir dan pertimbangan guru bidang studi matematika.
Data yang didapat dari penelitian ini berupa hasil tes, observasi, wawancara, catatan lapangan dan hasil kuesioner siswa. Dari hasil data tersebut dianalisis bahwa pada tindakan siklus I siswa belum mampu menghubungkan konsep yang didapat sebelumnya dengan konsep yang baru. Skor rata-rata yang didapat dari hasil tes 67,5 % dan yang mendapat skor > 65 % adalah < 85 % sehingga pembelajaran tidak berhasil dan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Pada siklus ke II skor rata-rata siswa 97,1 % dari siswa yang mendapat skor > 65 % adalah 85 %. Siswa sudah berani mengeluarkan pendapat/ide. Berdasarkan hasil evaluasi proses dan evaluasi hasil menyatakan bahwa pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik daripada proses pembelajaran pada siklus I, yang juga berarti siswa mengalami peningkatan pemahaman pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel siswa kelas VIIIA MTs Al Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep tahun pelajaran 2005-2008.