ABSTRAK
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru tukang ojek di Alun-alun Ungaran Kabupaten Semarang bulan Maret tahun 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru tukang ojek di Alun-alun Ungaran Kabupaten Semarang bulan Maret tahun 2007.
Jenis penelitian ini adalah explanatory reseach (penelitian penjelas) dengan menggunakan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tukang ojek yang mempunyai kartu keanggotaan sebagai tukang ojek di 4 pangkalan ojek Alun-alun Ungaran Kabupaten Semarang yang berjumlah 127 orang. Sampel yang diambil berjumlah 80 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik sampel acak terstratifikasi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, spirometer Hutchinson, timbangan injak, dan mikrotois. Data primer diperoleh melalui wawancara, pengukuran kapasitas vital paru, pengukuran berat badan dan tinggi badan. Data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen yang ada pada organisasi tukang ojek dan data tukang ojek di alun-alun Ungaran Kabupaten Semarang. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji chi-square dengan tingkat kemaknaan =0,05.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan kapasitas vital paru (p= 0,002) dan riwayat penyakit paru dengan kapasitas vital paru (p= 0,012). Tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan olah raga (p=0,150) dengan kapasitas vital paru, status gizi dengan kapasitas vital paru (p= 0,272), pemakaian APD (pernafasan) dengan kapasitas vital paru (p= 0,729), dan masa kerja dengan kapasitas vital paru (p= 0,689).
Berdasarkan hasil penelitian saran yang dianjurkan adalah 1) Perlu peningkatan kesadaran tukang ojek untuk mengurangi kebiasaan merokok, misalnya mengganti rokok dengan mengkonsumsi permen yang beraroma cengkeh, 2) Jika terjadi keluhan paru dan pernafasan berkepanjangan, seperti batuk atau sesak nafas hendaknya tukang ojek segera berkonsultasi atau memeriksakan diri ke Puskesmas atau dokter ahli, bila diperlukan dapat menjalani pemeriksaan berkala sehingga dapat membantu tindakan pencegahan, 3) Bagi Civitas Akademika, hendaknya dapat diteruskan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru tukang ojek dengan menghubungkan variabel pencemaran udara.