ABSTRAK
Pepaya adalah buah tropis yang merupakan sumber vitamin C yang tinggi sehingga dipercaya dapat digunakan sebagai pelindung tubuh dari berbagai kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas misalnya CCl4 (Carbon Tetraclorida). Paru-paru merupakan organ respirasi yang langsung berhubungan dengan bahan polutan dan toksikan. Jika paru-paru terpapar secara terus-menerus oleh bahan toksikan misalnya CCl4 (Carbon Tetraclorida) maka dapat menyebabkan kerusakan pada alveolus paru-paru yang ditandai adanya proliferasi alveolus dan perluasan proliferasi alveolus mencit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian buah pepaya (Carica papaya) terhadap perubahan anatomi alveolus paru-paru mencit yang diinhalasi dengan CCl4 (Carbon Tetraclorida). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2008 di Laboratorium Kimia, Jurusan Kimia, Universitas Muhammadiyah Malang. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol positif, kontrol negatif, mencit diinhalasi CCl4 dengan LC 50% dalam waktu 2 jam selama 2 minggu dan diberi buah pepaya selama satu bulan dengan 3 dosis yang berbeda yaitu dosis 1 sebesar 0,13 g/hari/mencit, dosis 2 sebesar 0,26 g/hari/mencit, dan dosis 3 sebesar 0,52 g/hari/mencit. Parameter yang diamati adalah proliferasi alveolus dan perluasan proliferasi alveolus paru-paru. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA tunggal dan bila terdapat perbedaan maka akan dilanjutkan dengan uji BNT 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian buah pepaya pada dosis 3(0,52 gram); 2(0,26 gram); dan 1(0,13 gram) pada tiap perlakuan tidak berbeda nyata terhadap proliferasi alveolus paru-paru mencit tetapi ke-3 perlakuan dosis tersebut berbeda nyata dengan perlakuan kontrol (+). Nilai rerata daya hambat proliferasi alveolus paru-paru mencit (54% sampai 68%). Pada hasil penelitian tentang perluasan proliferasi alveolus paru-paru mencit menunjukkan bahwa pemberian buah pepaya pada perlakuan dosis 3 (0,52 gram), dosis 2 (0,26 gram); dan dosis 1 (0,13 gram) mempunyai pengaruh yang sama terhadap perbaikan perluasan proliferasi alveolus paru-paru mencit tetapi berbeda nyata dengan perlakuan kontrol (+) dan kontrol (-). Nilai rerata perbaikan perluasan proliferasi alveolus paru-paru mencit (14,08μ sampai 21,28μ). Dosis pemberian buah pepaya (Carica papaya L) yang paling baik dalam menghambat proliferasi dan perluasan proliferasi alveolus paru-paru mencit (Mus musculus) ditentukan pada dosis 3 (0,52 gram/mencit/hari).