ABSTRAK
Samanea saman atau Ki Hujan adalah pohon yang berasal dan tersebar luas di Amerika yang beriklim tropis. Pohon Ki Hujan biasanya dimanfaatkan untuk tujuan penyerapan air tanah, obat mencegah kanker dan banyak manfaat lain yang dapat diambil.
Tetapi pemanfaatan Ki Hujan di Indonesia hanya digunakan sebagai rempah-rempah (bumbu masak), pelindung jalan, dan hutan kota. Perkembangbiakan Ki Hujan dapat dilakukan menggunakan biji. Akan tetapi masalah yang dihadapi dalam perkembangbiakan menggunakan biji ini adalah waktu yang lama untuk berkecambah akibat halangan fisik dari kulit bijinya, sehingga diperlukan perlakuan yang dapat mematahkan dormansi akibat kulit biji tersebut. Perlakuan tersebut adalah skarifikasi antara lain dengan asam sulfat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam asam sulfat terhadap perkecambahan biji Ki Hujan (Samanea saman).
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan menggunakan Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan. Sedangkan yang digunakan perlakuan adalah biji Ki Hujan dengan perlakuan konsentrasi asam sulfat 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan lama perendmaan 5 menit, 10 menit, 15 menit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2008, di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Islam Negeri Malang. Teknik Analisis Data menggunakan Analisis Variansi (ANAVA) dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan asam sulfat konsentrasi 80% dan lama perendaman 15 menit berpengaruh signifikan terhadap semua parameter pengamatan yaitu waktu pecah kulit biji, panjang hipokotil, persentase perkecambahan, dan laju perkecambahan. Disarankan dilakukan penelitian lanjut dengan menggunakan konsentrasi asam sulfat di bawah 20% atau metode perlakuan skarifikasi yang lain pada tanaman ini.