ABSTRAK
Terjadinya krisis energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang diikuti oleh meningkatnya harga BBM dunia telah membuat Indonesia perlu mencari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang mungkin dikembangkan di Indonesia. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai sumber bahan bakar adalah tanaman jarak pagar (Jatropha curcas). Jarak pagar dikenal sebagai tanaman yang beracun dan mempunyai sifat sebagai insektisida. Namun, beberapa hama dan penyakit dilaporkan dapat menyerang tanaman ini. Salah satu hama utama yang berpotensi untuk menyerang tanaman jarak pagar adalah thrips (S. rubrocinctus (Giard)). Salah satu usaha pengendalian thrips adalah dengan cara mengaplikasikan insektisida, baik insektisida nabati atau kimia pada tanaman. Pemberian insektisida sebaiknya memperhatikan keefektifitasan dan toksisitas yang terdapat pada insektisida tersebut, sehingga dampak negatif yang ditimbulkannya dapat diminimalisir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas insektisida dengan bahan aktif dimetoat (organofosfat), karbosulfan (karbamat), lamda sihalotrin (piretroid), imidakloprid (nikotinoid), dan EBM terhadap mortalitas S. rubrocinctus dan perbedaan toksisitas antar insektisida organik sintetik dengan insektisida organik alami terhadap mortalitas S. rubrocinctus. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITTAS Karangploso, Malang. Terdiri dari dua variabel. Varibel bebas penelitian adalah konsentrasi bahan aktif insektisida organik dimetoat, karbosulfan, lamda sihalotrin, imidakloprid, dan EBM. Varibel terikat adalah mortalitas S. rubrocinctus. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis probit menggunakan MINITAB untuk mengetahui LC50 dan LT50.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh insektisida terhadap mortalitas S. rubrocinctus. Toksisitas insektisida dapat diketahui melalui LC50 dan LT50 yang dimiliki insektisida. Nilai LC50 dimetoat, karbosulfan, lambda sihalotrin, imidakloprid, dan EBM berturut-turut adalah 0,17 gr/l, 0,06 gr/l, 0,02 gr/l, 0,12 gr/l, dan 4,44 ml/l. Nilai LT50 tertinggi dimetoat, karbosulfan, lambda sihalotrin, imidakloprid, dan EBM berturut-turut terdapat pada konsentrasi 0,08 gr/l, 0,24 gr/l, 0,05 gr/l 0,06 gr/l, dan 2 gr/l. Sedangkan nilai LT50 terendah dimetoat, karbosulfan, lambda sihalotrin, imidakloprid, dan EBM berturut-turut terdapat pada konsentrasi 0,24 gr/l, 1 gr/l, 0,25 gr/l, 0,14 gr/l, dan 6 ml/l/l.