463. Persepsi Ustadz Terhadap Metode Qiroaty Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

ABSTRAK Melihat kondisi dan relita sekarang banyak sekali metode-metode yang berkembang di Indonesia tentang cara cepat baca Al-Qur’an diantaranya; metode Iqro’, Al-Barqi, Baghdadiyah, Qiroaty dan lain sebagainya. Namun tidak semua metode itu baik, akan tetapi metode yang baik adalah metode yang cocok. Kebetulan sekarang banyak lembaga TPQ dan para ustadz yang menggunakan metode Qiroaty, karena metode tersebut merupakan metode yang baru berkembang dengan pesat. Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pembelajaran metode Qiroaty dalam kemampuan baca Al- Qur’an di Kecamatan Kedungkandang Malang, 2) Bagaimana kelebihan dan kekurangan metode Qiroaty dan 3) Bagaimana persepsi ustadz terhadap metode Qiroaty dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di Kecamatan Kedungkandang Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.. Informannya adalah para ustadz yang berprofesi sebagai pengajar atau pendidik yang ada diberbagai Lembaga TPQ di Kecamatan Kedungkandang Malang. Tehnik analisa datanya menggunakan analisa deskriptif kualitatif, di samping itu juga sebagai penunjang data hasil interview, maka peneliti memberikan sejumlah angket untuk mendapatkan jawaban-jawaban seputar penelitian tersebut. Yaitu dengan mengklasifikasikan data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekwensi, selanjutnya menginterpretasikan dengan frekwensi prosentase dengan menggunakan tehnik analisa statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Persiapan guru dalam kegiatan proses belajar mengajar menggunakan metode qiroaty adalah guru harus bersyahadah, menguasai metodologi, menyiapkan alat peraga, guru harus mengikuti deres, kemudian ada tambahan lagi yaitu sebelum guru mengajar diwajibkan mengikuti diklat dan praktek kerja lapangan (PKL). kegiatan proses belajar mengajar metode Qiroaty itu menggunakan tiga metode yaitu individual, klasikal dan klasikal baca simak. Dan ketiga metode ini di beri waktu tersendiri 15 menit awal untuk klasikal, 30 menit untuk individual, sedangakan 15 manit akhir untuk klasikal baca simak. Ketika anak disuruh membaca Al-Qur’an, maka bacaannya mejadi baik, Baik bacaannya dan benar makhroj dan tajwidnya. (2) Kelebihan dan kekurangan dari metode Qiroaty itu adalah kwalitas bacaan santri itu terjaga mulai dari Korcab kemudian kapada Korcam lalu ke lembaga (Kepala TPQ) lalu ke ustadz dan yang terakhir adalah sampai ke santri. Ini menunjukan bahwa metode ini memiliki kelebihan khusus daripada metode-metode yang lainnya. Sedangkan kekurangannya adalah penempatan makhroj anak awalawalnya agak sulit untuk mengucapkan suatu huruf dengan baik dan benar, dan apabila bacaan tersebut tidak dibaca secara rutin maka lama kelamaan bacaan tersebut menjadi berubah. (3) Persepsi ustadz terhadap metode Qiroaty dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an adalah a) Alasan ustadz memakai metode Qiroaty dalam proses belajar mengajar di TKQ/TPQ adalah agar anak dapat cepat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. b) Di dalam kemampuan anak baca Al-Qur’an setelah menggunakan metode Qiroaty di Kecamatan Kedungkandang Malang. Pada umumnya banyak kemajuan sebab anak sudah lancar membacanya juga benar tajwid dan makhrojnya Karena metode ini sangat mudah difahami sekaligus mudah dihafal. c) Metode yang disukai ustadz pada saat mengajar Al- Qur'an adalah dengan menggunakan metode Qiroaty. d) Para ustadz yang ada di lembaga TPQ di Kecamatan Kedungkandang Malang sangat setuju, karena metode Qiroaty ini sangat cocok dan efektif dalam pembelajaran Al-Qur’an. e) Anak-anak dengan senang hati mengikutinya apabila diajak oleh ustadz untuk membaca Al-Qur’an dengan metode Qiroaty.

File Selengkapnya.....

Kumpulan Skripsi dari Berbagai Jurusan

Title: 463. Persepsi Ustadz Terhadap Metode Qiroaty Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

URL: http://www.koleksiskripsi.com/2012/11/463-persepsi-ustadz-terhadap-metode.html