486. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Shalat Siswa

ABSTRAK Shalat merupakan hal yang sangat urgen dalam agama Islam, ada banyak hal terkandung didalamnya baik menyangkut hikmah, imbalan bagi mereka yang mendirikan sampai kepada ancaman bagi yang melalaikan dan meninggalkannya. Selain itu shalat merupakan rukun Islam yang wajib diyakini dan dita’ati. Oleh karena itulah konsep shalat sangat penting dibina dalam kehidupan manusia sejak dini. Usia anak pada jenjang sekolah dasar sangat tepat untuk memulai proses pembinaan shalat dari dasar karena pada masa-masa ini anak mulai mengenal konsep ketuhanan meskipun tidak dapat kita pungkiri bahwa fitrah tersebut sudah menjadi bawaan manusia sejak lahir. Akan tetapi tindak lanjut dari pembawaan itu ialah pembinaan dalam lingkungan keluarga dan sekolah sebagai sumber pendidikan. Di usia mereka yang masih tergolong dini dan bagi mereka yang mengmbil alternativ mengenyam pendidikan di sekolah dasar memerlukan pembinaan shalat secara ekstra mengingat jam pelajaran agama yang ada di SD sangat berbeda dengan yang ada di madrasah atau sekolah agama. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa output SD lebih baik dari madrasah dalam segi kerohanian atau keagamaan maupun sebaliknya. Karena akhir-akhir ini tidak sedikit fenomena yang menggambarkan demikian. Selanjutnya Guru PAI lah yang mempunyai peran besar sejauh mana mereka dapat menghasilkan output sesuai dengan harapan. Guru PAI dengan mengemban tugas, peran yang sangat mulia harus bekerja keras. Ada banyak strategi, pendekatan dan metode yang dapat dipakai oleh guru PAI dalam membina ibadah siswa. Salah satunya seperti yang dituturkan oleh Syaikh Muhammad Said Mursi yakni dalam membina ibadah anak didasarkan pada dua hal; segi teoritis dan praktik. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara terfokus tentang upaya guru PAI dalam pembinaan shalat siswa SDN Ketawanggede II Malang serta hasil yang dicapai dari upaya tersebut. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif; ucapan atau tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. Pendekatan ini langsung menunjukkan latar dan individu-individu dalam latar itu sendiri secara keseluruhan; subjek penyelidikan, baik berupa organisasi maupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atau menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian dari suatu keseluruhan. Jadi penelitian ini tidak diarahkan untuk menguji hipotesis (asumsi sementara). Teknik sampling penelitian ini adalah Purposive Sampling serta dalam perjalanan pengumpulan datanya, peneliti menggunakan metode observasi (dengan mengamati secara langsung proses pembinaan shalat yang dilakukan, mengamati literatur yang relevan dengan fokus penelitian dan pengamatan terhadap pendukung lainnya), interview (dengan mewawancarai guru PAI yang ada, kepala sekolah, guru-guru umum, warga di sekitar lingkungan sekolah dan sebagian peserta didik), dan dokumentasi. Sedangkan analisisnya, peneliti menggunakan analisis induktif yang berarti bahwa kategori, tema dan pola berasal dari data atau dengan menggunakan teknik analisis descriptive analysis, yaitu dengan cara memadukan data yang otentik dengan berfikir induksi untuk kemudian menghasilkan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data, peneliti memakai triangulasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan dapat disampaikan disini bahwasanya Guru Pendidikan Agama SDN Ketawanggede II Malang sudah menjalankan peran dan tugasnya dengan baik sebagai guru agama terutama kaitannya dengan pembinaan shalat, upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam pembinaan shalat siswa Ketawanggede II Malang berjalan baik dan sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Said Mursi bahwa dalam membina ibadah anak didasarkan pada dua sisi yakni sisi teori dan sisi praktis. Manivestasinya adalah: pertama kali yang dilakukan Guru PAI dalam membina shalat siswa ialah melalui kegiatanbelajar-mengajar (KBM), yakni dengan pemberian materi shalat, guru PAI membina shalat siswa dengan mengadakan praktik secara langsung, guru PAI membina shalat siswa dengan memberikan contoh gerakan shalat dan pengawasan, pemberian hukuman terhadap siswa yang kurang mengindahkan anjuran shalat. Adapun hasil dari pembinaan shalat tersebut kurang begitu baik, indikatornya antara lain: dalam berjalannya jadual shalat dluhur berjamaah, tetap saja masih terdapat siswa yang kadang mengacuhkannya dan tidak mengikuti shalat berjamaah, para siswanya kurang begitu memahami konsep shalat secara penuh, masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam gerakan-gerakan shalat. Hal ini dikarenakan kurang adanya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar selain alokasi pelajaran agama pada jenjang sekolah dasar terbatas adanya.

File Selengkapnya.....

Kumpulan Skripsi dari Berbagai Jurusan

Title: 486. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Shalat Siswa

URL: http://www.koleksiskripsi.com/2012/11/486-upaya-guru-pendidikan-agama-islam.html