ABSTRAK
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru TN-BTS merupakan salah satu kawasan hutan tropik yang ada di pulau Jawa dan sudah lama ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Keanekaragaman serangga ini dapat dijadikan bioindikator kestabilan lingkungan di TN-BTS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serangga, mengetahui keanekaragaman dan indeks nilai penting serangga yang ada di savana Jemplang (savana yang tidak terbakar) dan savana Pananjakan (savana yang setelah terbakar) TN-BTS. Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan identifikasi serangga dilakukan di laboratorium optik Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, pada bulan Februari sampai dengan April 2010. Penelitian ini dilakukan pada daerah TN-BTS seluas 50.276,20 ha dengan menggunakan metode eksplorasi yaitu pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode mutlak dan metode nisbi.
Hasil penelitian pada savana Jemplang diperoleh 11 ordo, 30 famili, dan 2465 individu yang berperan sebagai herbivora (11 famili), predator (5 famili), scavenger (7 famili), polinator (3 famili), dan parasitoid (3 famili). Pada savana Pananjakan diperoleh 11 ordo, 26 famili, dan 1869 individu berperan sebagai herbivora (10 famili), predator (6 jenis famili), scavenger (4 famili), polinator (3 famili), dan parasitoid (3 famili). Indeks keanekaragaman (H’) pada savana Jemplang dengan metode mutlak (langsung) 3,24 lebih besar dari pada savana Pananjakan 3,08. Sedangkan pada metode nisbi (Fly net dan pitfall trap) indeks keanekaragaman pada savana Jemplang lebih besar (2,80 dan 2,39) dari pada savana Pananjakan (1,07 dan 0,86). Indek Nilai Penting (INP) tertinggi dengan menggunakan metode mutlak (pengamatan langsung) adalah famili Hecalinae (12,94), sedangkan pada savana Pananjankan adalah famili Formicidae (21,94).