ABSTRAK
Kepadatan penduduk menjadi masalah yang serius yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, khususnya di Indonesia. Berdasarkan Data Pusat Statistik pertumbuhan penduduk Indonesia pada tahun 2009 menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penduduk mencapai lebih kurang 2.000.000 jiwa setiap tahunnya. Dengan alasan inilah, pemerintah mengambil langkah-langkah untuk menekan jumlah penduduk Indonesia, salah satu progam yang dilakukan oleh pemerintah adalah mengadakan progam Keluarga Berencana (KB). Pemanfaatan tanaman obat sebagai alat kontrasepsi sangat diperlukan, karena selain mudah didapatkan, murah juga aman untuk di konsumsi. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai penghambat spermatogenesis adalah beluntas (P. indica Less) karena daun beluntas mengandung senyawa aktif berupa alkaloid, tanin dan flavonoid yang dapat menghambat spermatogenesis melalui kontrol hormonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian ekstrak daun beluntas (P. indica Less) terhadap proses spermatogenesis pada mencit (M. musculus L). Penelitian ini dilaksanakan di labolatorium fisiologi hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Maret-Mei 2010. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan di kelompokkan menjadi 5 kelompok dengan 5 kali ulangan. Ekstrak daun beluntas (P. indica Less) diberikan dengan dosis 12,5 mg/kg bb, 62,5 mg/kg bb, 125 mg/kg bb, 187,5 mg/kg bb dan kontrol. Variabel yang diamati adalah jumlah sel spermatogonia, spermatosit primer, spermatid dan sel leydig. Data yang didapatkan di analisis dengan menggunakan ANOVA satu arah, bila dari hasil analisis diperoleh nilai Fhitung > Ftabel 1 % dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf signifikan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun beluntas mampu menurunkan jumlah sel spermatogonia, spermatosit primer, spermatid dan sel leydig. Dosis yang paling baik dalam penelitian ini adalah 187,5 mg/kg bb.