ABSTRAK
cepat untuk mempertahankan kualitasnya. Penggunaan suhu rendah merupakan cara yang efektif untuk memperpanjang daya simpan bahan segar. Penggunaan suhu rendah pada prinsipnya akan menurunkan semua kegiatan metabolisme.
Tujuan dari pendinginan pendahuluan (pre cooling) ini adalah untuk memperlambat respirasi, memperkecil kerentanan terhadap serangan mikroorganisme, mengurangi kehilangan air, dan meringankan beban sistem pendinginan pada kendaraan pengangkutan. Penyimpanan yang baik adalah menggunakan pendingin, karena suhu yang dingin dapat menghambat kerusakan fisiologis, penguapan serta aktivitas mikroorganisme yang mengganggu sehingga mutu serta kualitas buah dari mulai panen sampai diterima ditangan konsumen masih tetap terjaga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh perlakuan pre cooling metode contact icing dan suhu penyimpanan terhadap kualitas pasca panen buah jeruk keprok (Citrus nobilis L.) Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split-plot design) yang terdiri dari dua fakor: faktor I adalah Main treatment, dimana perlakuan terdiri dari dua level yaitu Penyimpanan pada lemari pendingin pada suhu 10°C (T1) dan penyimpanan pada suhu kamar (25°C ± 27°C) (T2). Faktor II Sub-treatment adalah suhu penyimpanan terdiri dari tiga level yaitu: Buah jeruk di pre cooling pada suhu 10°C (P1) buah jeruk di pre cooling pada suhu 15°C (P2), buah jeruk tanpa pre cooling (P3). Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Soekarno Hatta, Desa Bondoyudo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Dilanjutkan di Laboratorium Sentral dan Ilmu Pangan, Universitas Brawijaya Malang selama bulan Juni sampai Juli 2008. Teknis analisis data menggunakan Uji BNT dengan taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh perlakuan pre cooling metode contact icing dan suhu penyimpanan terhadap kualitas pasca panen buah jeruk keprok (Citrus nobilis L.). Perlakuan pre cooling metode contact icing icing ini dapat menghambat laju respirasi buah jeruk keprok (Citrus nobilis L), laju respirasi pada perlakuan tanpa pre cooling dan suhu penyimpanan 25 oC (T2P3) meningkat lebih tinggi, susut berat pada perlakuan pre cooling lebih kecil dibandingkan susut berat tanpa perlakuan pre cooling (T1P3 dan T2P3) lebih besar, tekstur buah jeruk tanpa perlakuan pre cooling (T1P3 dan T2P3 ) lebih lunak. Hasil uji organoleptik yang paling banyak disukai oleh panelis adalah warna dan aroma pada perlakuan pre cooling 10 oC (P1) dan suhu penyimpanan 10 oC (T1).