ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian efek hepatoprotektif ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) pada mencit terinduksi parasetamol dengan tujuan untuk memperoleh data dan bukti ilmiah efek hepatoprotektif dari ekstrak daun pegagan akibat perlakuan hepatotoksik parasetamol.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, dengan dua faktor yaitu faktor pertama: pemberian ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) (E) terdiri dari 3 dosis yang berbeda yaitu: R1 : 55mg/kg bb, R2 : 165mg/kg bb dan R3 : 330mg/kg bb. Faktor kedua: Lama pemberian ekstrak daun pegagan (L) yaitu: L1 : 7 hari, L2 : 14 hari dan L3 : 21 hari dengan masing-masing tiga ulangan. Menggunakan tiga puluh ekor mencit jantan galur balb/C yang dibagi menjadi sembilan kelompok. Kelompok kontrol positif diberi parasetamol dosis hepatotoksik (250 mg/kg BB), kontrol negatif hanya diberi air suling. Kelompok I diberi ekstrak pegagan dosis 55 mg/oral/ hari. Kelompok II diberi ekstrak daun pegagan dengan dosis 110 mg/oral/hari dan kelompok III diberi ekstrak daun pegagan dosis 220 mg/oral/hari dengan lama pemberian pada setiap kelompok masing-masing 7 hari, 14 hari dan 21 hari. Setelah itu diperiksa kadar SGPT, SGOT setiap minggunya dengan diambil darahnya dari vena lateralis ekor untuk ditetapkan aktivitas GPT, GOT serumnya dan selanjutnya tikus dibedah untuk diambil organ hatinya untuk dibuat preparat histologi.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai SGPT didapatkan rata-rata hasil pemberian dosis ekstrak yaitu Dosis I: 232,9, dosis II: 174, 47 dan dosis III: 134,27. Sedangkan data rata-rata lama pemberian dosis yaitu: lama pemebrian I: 245,29, lama pemberian II: 166,04 dan lam pemberian III: 129,67. Untuk perhitungan SGOT didapatkan hasil pemberian dosis ekstrak yaitu Dosis I: 380,23, dosis II: 292,93 dan dosis III: 211,05.
Sedangkan data rata-rata lama pemberian dosis yaitu: lama pemebrian I: 394,94, lama pemberian II: 307,24 dan lama pemberian III: 222,03. Untuk hasil kombinasi interaksi antara dosis dan lama pemberian pada SGPT dan SGOT diketahui bahwa pada dosis III dengan lama pemberian ekstrak 21 menghasilkan kadar SGPT dan SGOT yang paling rendah dari semua perlakuan dosis maupun lama perlakuan ekstrak, termasuk kontrol positif, akan tetapi tidak jauh berbeda dengan kadar normal pada kontrol negatif meski belum mencapai harga normal. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) memiliki sifat hepatoprotektif pada dosis efektif yaitu 220 mg/kg/bb dengan lama pemberian 21 hari.