Skripsi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yaitu bagaimana pendapat para mufassir tentang menikahi wanita musyrik? Bagaimana karakteristik wanita musyrik? Dan bagaimana impikasi larangan menikahi wanita musyrik? Dan penelitian bersumber pada data kepustakaan berupa buku tafsir tentang pendapat para mufasir yang berkaitan dengan wanita musyrik yang termasuk didalamnya tentang tanggung jawab seorang suami dalam sebuah rumah tangga yang awalnya dari kajian teks tentang pernikahan dengan wanita musyrik lalu dianalisis dengan kehidupan sekarang dengan menggunakan metode deskriptif. Setelah melalui pembahasan demi pembahasan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa menurut para mufassir penikahan dengan wanita musyrik dilarang karena penyesatan yang terjadi akan berdampak pada anak dan keturunan yang sedang dibina. Pembahasan tentang implikasi wanita musyrik dikaitkan dengan tanggung jawab seorang suami terhadap istri dan anak dalam masalah kehidupan yang sedang dia bina seperti memberi nafkah, memimpin rumah tangga, mendidik keluarga dalam masalah agama, memperhatikan kesehatan dan yang berkaitan dengan tanggung jawab sebagai seorang suami dan ini adalah perintah Allah yang terdapat dalam Al- Qur’an dan hadis meskipun ada ilmu pengatahuan modern tidak dapat merubah ketentuan tentang larangan menikahi wanita musyrik.
25. Implikasi Larangan Menikahi Wanita Musyrik Dalam Kehidupan Rumah Tangga
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yaitu bagaimana pendapat para mufassir tentang menikahi wanita musyrik? Bagaimana karakteristik wanita musyrik? Dan bagaimana impikasi larangan menikahi wanita musyrik? Dan penelitian bersumber pada data kepustakaan berupa buku tafsir tentang pendapat para mufasir yang berkaitan dengan wanita musyrik yang termasuk didalamnya tentang tanggung jawab seorang suami dalam sebuah rumah tangga yang awalnya dari kajian teks tentang pernikahan dengan wanita musyrik lalu dianalisis dengan kehidupan sekarang dengan menggunakan metode deskriptif. Setelah melalui pembahasan demi pembahasan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa menurut para mufassir penikahan dengan wanita musyrik dilarang karena penyesatan yang terjadi akan berdampak pada anak dan keturunan yang sedang dibina. Pembahasan tentang implikasi wanita musyrik dikaitkan dengan tanggung jawab seorang suami terhadap istri dan anak dalam masalah kehidupan yang sedang dia bina seperti memberi nafkah, memimpin rumah tangga, mendidik keluarga dalam masalah agama, memperhatikan kesehatan dan yang berkaitan dengan tanggung jawab sebagai seorang suami dan ini adalah perintah Allah yang terdapat dalam Al- Qur’an dan hadis meskipun ada ilmu pengatahuan modern tidak dapat merubah ketentuan tentang larangan menikahi wanita musyrik.
Skripsi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yaitu bagaimana pendapat para mufassir tentang menikahi wanita musyrik? Bagaimana karakteristik wanita musyrik? Dan bagaimana impikasi larangan menikahi wanita musyrik? Dan penelitian bersumber pada data kepustakaan berupa buku tafsir tentang pendapat para mufasir yang berkaitan dengan wanita musyrik yang termasuk didalamnya tentang tanggung jawab seorang suami dalam sebuah rumah tangga yang awalnya dari kajian teks tentang pernikahan dengan wanita musyrik lalu dianalisis dengan kehidupan sekarang dengan menggunakan metode deskriptif. Setelah melalui pembahasan demi pembahasan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa menurut para mufassir penikahan dengan wanita musyrik dilarang karena penyesatan yang terjadi akan berdampak pada anak dan keturunan yang sedang dibina. Pembahasan tentang implikasi wanita musyrik dikaitkan dengan tanggung jawab seorang suami terhadap istri dan anak dalam masalah kehidupan yang sedang dia bina seperti memberi nafkah, memimpin rumah tangga, mendidik keluarga dalam masalah agama, memperhatikan kesehatan dan yang berkaitan dengan tanggung jawab sebagai seorang suami dan ini adalah perintah Allah yang terdapat dalam Al- Qur’an dan hadis meskipun ada ilmu pengatahuan modern tidak dapat merubah ketentuan tentang larangan menikahi wanita musyrik.
