BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Salah satu penyakit kelainan darah yang cukup ditakuti banyak orang adalah thalassemia. Penyakit turunan yang dibawa oleh genetik resesif orang tua ini membawa akibat fatal apabila tidak ditangani dengan serius. Apalagi, thalassemia merupakan penyakit yang akan dibawa penderitanya sejak dari masa kanak-kanak hingga tua. Thalassemia tidak dapat disembuhkan, tetapi penderitanya dapat memperbaiki kualitas hidupnya (Buletin thalassemia Indonesia, 2010).
Orang yang tampaknya sehat, dapat saja menjadi Thalassemia trait atau pembawa sifat Thalassemia. Orang-orang semacam ini desebut sebagai pembawa sifat Thalassemia minor. Mereka dapat menimbulkan Thalassemia mayor kepada anak-anak mereka kelak, apabila pasangan mereka juga merupakan pembawa sifat Thalassemia minor. Menurut perkiraan di Indonesia, ditemukan tidak kurang dari 200.000 orang Thalassemia trait atau pembawa sifat Thalassemia (Buletin thallasemia Indonesia, 2010). Epidemiologi penyakit ini ditemukan pertama kali di Amerika Serikat dan Italia antara tahun 1925 sampai 1928. Penyakit ini banyak ditemukan di Amerika, Mediterania, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara. Diperkirakan 200-300 juta penduduk dunia membawa gen talasemia. Thalassemia sendiri mempunyai arti, Thalasa dari bahasa Yunani yang berarti laut. Dalam 30 tahun terakhir penyakit tersebut mulai menunjukkan perubahan yang bermakna dengan adanya peningkatan kebersihan dan pelayanan kesehatan. Sebelum adanya peningkatan kebersihan dan pelayanan kesehatan tersebut, bayi yang lahir dengan mengidap penyakit genetik ini dapat dipastikan meninggal. Tetapi saat ini, banyak bayi yang berhasil diselamatkan dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.