ABSTRAK Pengajaran merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pengajaran Sebagai sarana penting dalam usaha membangun sumber daya manusia dan penanaman nilai-nilai kemanusiaan sehingga tercipta manusia yang memiliki moral, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keahlian dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya sebuah konsep pengajaran yang mapan untuk dijadikan acuan yang paten. Konsep pengajaran yang dimaksud adalah konsep pengajaran ideal. Dalam penulisan skripsi ini, digunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan (library reseach). Metode pengggumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi, dan analisa datanya menggunakan analisis isi (content analisis) Adapun metode analisa datanya dalam skripsi ini menggunakan metode diskripsi, deduksi, induksi, kesinambungan historis dan serta menggunakan metode komparasi. Sedangkan tekhnik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini adalah (1) Pemikiran pengajaran Al-Ghazali bercorak religius-etik. Corak tersebut dipengaruhi oleh penguasaannya di bidang sufisme, dalam kepribadiannya penuh nilai-nilai Islami, ajaran tasawuf dan metafisika. Ia lebih menekankan pada budi pekerti dan spiritualitas manusia. Tujuan pengajarannya adalah taqarrub kepada Allah yang bermuara pada kebahagiaan dunia dan akhirat, mengembangkan potensi manusia serta membentuk manusia yang berakhlak. Dalam rumusan garis-garis kebijakan dalam rencana pengajarannya sesuai dengan klasifikasi kelompok, golongan, nilai nilai materi pelajaran, secara hirarkis sesuai dengan tingkat manfaat dan bahaya yang ditimbulkannya. Dan metode dianjurkan menggunakan metode yang bervariasi dan harus disesuaikan dengan usia, karakter dan daya tangkap siswa. Adapun macamnya ada dua: pengajaran agama meliputi hafalan, pemahaman, keyakinan, dan pembenaran; metode pengajaran akhlak yaknimetode keteladanan dan metode pembiasaan, Serta diikuti dengan evaluasinya. (2) pemikiran Konsep yang ditawarkan oleh John Dewey bersifat radikal, lebih mengedepankan kebebasan manusia secara mutlak. Dikatakan radikal karena berangkat dari perjuangannya yang melawan berbagai bentuk pengajaran yang tidak berdasarkan pada keinginan peserta didik. Menurutnya manusia sebagai subyek yang mampu merubah realitas. Ia lebih mengandalkan pada kebebasan manusia secara mutlak, tanpa adanya pengakuan bahwa penciptanya yang memiliki hak mutlak tersebut. Dalam rumusan garis-garis kebijakan dalam rencana pengajarannya penuh pertimbangkan, penyesuaian sungguh-sungguh dalam hubungan antara cabang-cabang pengetahuan dengan keadaan kapasitas pengalaman peserta didik. Metodenya pun juga tidak mengesankan pada penanaman nilai-nilai budi pekerti, ia lebih mengarah pada pengajaran yang kontekstual, non naratif dan lebih pada realitas kehidupan. Metode yang ia gunakan adalah metode problem solving, learning by doing dan metode disiplin; serta diikuti dengan evaluasi, reflektif, observasi, riwayat hidup dan expresiv (3) Komparasi dari pengajaran Al-Ghazali dan John Dewey dapat dilihat dari sisi persamaan maupun perbedaannya. Persamaannya secara ekplisit terletak pada pengakuannya tentang eksistensi manusia yang mana dengan fitrah, impulse kemanusiaannya mampu melakukan sesuatu untuk tujuan hidupnya. Selain itu keduanya sama-sama muncul dari sosio-kultural yang inhuman (kolonialisasi pemikiran). Sehingga pendapat-pendapat yang digunakan bersumber dari kenyataan dalam hidup dan pengalaman mereka masing-masing. Perbedaannya adalah Al-Ghazali dalam pemikirannya memiliki corak religiusetik, ia mencetuskan konsep berbasis Islami, yang menekankan pada sisi spiritualitas dan nilai-nilai moral. Sedangkan John Dewey dengan corak radikalnya mencetuskan konsep pengajaran pembebasan (demokrasi) dalam usaha kesadaran kritis menuju humanisasi. Akhirnya, skripsi ini bermuara pada harapan bahwa pengajaran lebih memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar hidup, dalam prosesnya memberikan kesempatan berefleksi kepada siswa atas setiap pengalaman yang diperolehnya. Hal ini tidak hanya tanggung jawab guru sebagai pendidik, namun lebih jauh merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan sekolah. Mudah-mudahan konsepsi ini dapat menjadi masukan yang berarti bagi masa depan guru.
Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian
Teman KoleksiSkripsi.com
Label
Administrasi
Administrasi Negara
Administrasi Niaga-Bisnis
Administrasi Publik
Agama Islam
Akhwal Syahsiah
Akuntansi
Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan
Bahasa Arab
Bahasa dan Sastra Inggris
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bimbingan Konseling
Bimbingan Penyuluhan Islam
Biologi
Dakwah
Ekonomi
Ekonomi Akuntansi
Ekonomi Dan Studi pembangunan
Ekonomi Manajemen
Farmasi
Filsafat
Fisika
Fisipol
Free Download Skripsi
Hukum
Hukum Perdata
Hukum Pidana
Hukum Tata Negara
Ilmu Hukum
Ilmu Komputer
Ilmu Komunikasi
IPS
Kebidanan
Kedokteran
Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Keperawatan
Keperawatan dan Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Kimia
Komputer Akuntansi
Manajemen SDM
Matematika
MIPA
Muamalah
Olahraga
Pendidikan Agama Isalam (PAI)
Pendidikan Bahasa Arab
Pendidikan Bahasa Indonesia
Pendidikan Bahasa Inggris
Pendidikan Biologi
Pendidikan Ekonomi
Pendidikan Fisika
Pendidikan Geografi
Pendidikan Kimia
Pendidikan Matematika
Pendidikan Olah Raga
Pengembangan Masyarakat
Pengembangan SDM
Perbandingan Agama
Perbandingan Hukum
Perhotelan
Perpajakan
Perpustakaan
Pertambangan
Pertanian
Peternakan
PGMI
PGSD
PPKn
Psikologi
PTK
PTK - Pendidikan Agama Islam
Sastra dan Kebudayaan
Sejarah
Sejarah Islam
Sistem Informasi
Skripsi Lainnya
Sosiologi
Statistika
Syari'ah
Tafsir Hadist
Tarbiyah
Tata Boga
Tata Busana
Teknik Arsitektur
Teknik Elektro
Teknik Industri
Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur
Teknik Informatika
Teknik Komputer
Teknik Lingkungan
Teknik Mesin
Teknik Sipil
Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi
Tesis Farmasi
Tesis Kedokteran
Tips Skripsi