560. Realitas Pendidikan Agama Islam Bagi Anak-Anak Keluarga Tak Utuh
ABSTRAK Pendidikan merupakan sesuatu yang penting yang wajib diberikan kepada anak guna mengembangkan yang ada pada dirinya, oleh karena peranan orang tua yakni bapak atau ibu dalam pembinaan anak sangat dibutuhkan khususnya pembinaan Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta tanggung jawab dengan ajaran-ajaran Islam. Rumah tangga merupakan langkah awal untuk menuju masyarakat yang lebih besar dan dalam rumah tangga tersebut terhadap anak-anak, anak-anak inilah sebagai generasi muda yang meneruskan perjuangan dan pembangunan bangsa pendidikan yang dimulai dari rumah tangga yang menjadi pondasi dasarnya. Ketidakutuhan keluarga dalam rumah tangga akan sangat mempengaruhi pendidikan anaknya Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:1) Realitas Pendidikan Agama Islam bagi anak-anak keluarga tak utuh di desa Kalirejo Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan, 2) Peran orang tua dalam mendidik anak-anak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam di desa Kalirejo Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan, 3) Dampak langsung dari ketidakutuhan keluarga terhadap Pendidikan Agama Islam bagi anak-anak di desa Kalirejo Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: 1) observasi, 2) wawancara, 3) dokumentasi. Data yang diperoleh dari ketiga teknik tersebut diorganisasikan, ditafsirkan dan di analisis guna menyusun dan deskrepsikan temuan lapangan. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat di simpulkan bahwa:1) Realitas Pendidikan Agama Islam bagi anak-anak keluarga tak utuh sangat kurang dan jarang dilakukan karena anak-anak keluarga tak utuh kebanyakan anak-anaknya nakal dan kurang memperhatikan Pendidikan Agama Islam, 2) Peran orang tua dalam mendidik anak-anak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam sangat kurang karena anak hanya di didik seorang ibu atau ayah saja sedangkan anak-anak mengharapkan didikan dari kedua orang tuanya, 3) Dampak langsung dari ketidakutuhan keluarga terhadap Pendidikan Agama Islam bagi anak-anak meskipun masih kecil tapi dia sudah berani membantah nasehat orang tua dan kalau orang tuanya mengajak untuk belajar dan mengaji anak-anak sering menolak dan tidak memperhatikan kata-kata orang tua. Setelah memperhatikan kondisi seperti di atas, maka penulis sarankan kepada keluarga tak utuh dan mempunyai anak untuk memperhatikan anaknya sehingga anak-anak bisa menjalankan Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
