Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian
576. Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis Masyarakat
ABSTRAK Skripsi ini membahas masalah pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyarakat, yaitu kurikulum Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan sesuai dengan kondisi masyarakat Penelitian ini dilatar belakangi oleh keadaan masyarakat yang selalu mengalami perkembangan sehingga berbagai keadaan dan pola hidup masyarakat juga turut berubah. Dengan pengembangan kurikulum berbasis masyarakat diharapkan siswa nantinya dapat menjadi anggota masyarakat sesuai dengan kondisi dan harapan masyarakat serta siap menghadapi segala perkembangan. Namun karena pengembangan kurikulum ini melibatkan masyarakat terdapat beberapa kendala yang dihadapi, antara lain dukungan masyarakat yang kurang terhadap pengembangan kurikulum. Misalnya sikap yang menyerahkan semua urusan pendidikan pada lembaga/sekolah sehingga masyarakat kurang terlibat dan tidak dapat mengevaluasi proses pendidikan dengan maksimal. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kediri, karena sebagai sekolah kejuruan, SMK dinilai mampu mengidentifikasi kondisi dan kebutuhan masyarakat, sehingga mampu pula untuk mengembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyarakat. Untuk mengungkapkan model pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyarakat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maka penelitian ini dilakukan dengan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana pelaksanaan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyarakat?, (2) Bagaimana pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyarakat?, (3) Bagaimana model pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyarakat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kediri?. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan tentang pelaksanaan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyarakat, (2) Mendeskripsikan tentang pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyarakat, dan (3) Mendeskripsikan tentang model pengembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyrakat di SMK Negeri 3 Kediri. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah (SMK) Negeri 3 Kediri dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi sampel. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah: (1) Wawancara/Interview, (2) Dokumentasi, dan (3) Observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa SMK Negeri 3 Kediri telah mengembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyarakat dan dinilai berhasil meskipun belum maksimal. Keberhasilan ini terkait dengan beberapa faktor pendukung berikut: (1) tenaga pengajar, (2) sarana dan prasarana, (3) kegiatan keagamaan, (4) tambahan jam pelajaran, dan (5) dukungan masyarakat. Disamping itu juga beberapa masalah yang mempengaruhi pengembangan kurikulum ini, yaitu: (1) kurikulum yang sering berubah-ubah, (2) kegiatan siswa yang padat, (3) latar belakang keagamaan keluarga, (4) latar belakang pendidikan siswa yang beragam, (5) kegiatan keagamaan, dan (6) keterlibatan masyarakat. Model pengemabnagn kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis masyarakat ini dapat dikategorikan ke dalam model kurikulum rekontruksi sosial dan pengembangannya tampak pada penambahan jam pelajaran Pendidikan Agama Islam dari dua jam menjadi tiga jam setiap minggunya. Pada pelaksanaannya pengembangan kurikulum ini menjadi wewenang dari waka kurikulum, namun lebih banyak diserahkan kepada guru PAI sebagai pengembangan lebih lanjut melalui kegiatan belajar mengajar. Dengan hasil penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka beberapa saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah: (1) sekolah hendaknya dapat mengidentifkasi dengan baik keadaan dan kebutuhan masyarakat sehingga dapat mengembangkan urikulum sebagaimana kondisi masyarakat yang ada, misalnya bahwa masyarakat tidak hanya menginginkan out put yang terampil dalam jurusan yang ditekuni namun juga memilki moral yang baik dalam pergaulan sosialnya, (2) melaksanakan tata tertib yang telah disusun dengan baik untuk meningkatkan kedisipinan, (3) memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan, seminar, atau kegiatan lain untuk memperdalam pemahaman guru terhadap kurikulum yang sedang dikembangkan, (4) meningkatkan keterlibatan masyarakat, khususnya orang tua, dalam membuat kebijakan lembaga atau menangani masalah yang dihadapi siswa.
Teman KoleksiSkripsi.com
Label
Administrasi
Administrasi Negara
Administrasi Niaga-Bisnis
Administrasi Publik
Agama Islam
Akhwal Syahsiah
Akuntansi
Akuntansi-Auditing-Pasar Modal-Keuangan
Bahasa Arab
Bahasa dan Sastra Inggris
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bimbingan Konseling
Bimbingan Penyuluhan Islam
Biologi
Dakwah
Ekonomi
Ekonomi Akuntansi
Ekonomi Dan Studi pembangunan
Ekonomi Manajemen
Farmasi
Filsafat
Fisika
Fisipol
Free Download Skripsi
Hukum
Hukum Perdata
Hukum Pidana
Hukum Tata Negara
Ilmu Hukum
Ilmu Komputer
Ilmu Komunikasi
IPS
Kebidanan
Kedokteran
Kedokteran - Ilmu Keperawatan - Farmasi - Kesehatan – Gigi
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Keperawatan
Keperawatan dan Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Kimia
Komputer Akuntansi
Manajemen SDM
Matematika
MIPA
Muamalah
Olahraga
Pendidikan Agama Isalam (PAI)
Pendidikan Bahasa Arab
Pendidikan Bahasa Indonesia
Pendidikan Bahasa Inggris
Pendidikan Biologi
Pendidikan Ekonomi
Pendidikan Fisika
Pendidikan Geografi
Pendidikan Kimia
Pendidikan Matematika
Pendidikan Olah Raga
Pengembangan Masyarakat
Pengembangan SDM
Perbandingan Agama
Perbandingan Hukum
Perhotelan
Perpajakan
Perpustakaan
Pertambangan
Pertanian
Peternakan
PGMI
PGSD
PPKn
Psikologi
PTK
PTK - Pendidikan Agama Islam
Sastra dan Kebudayaan
Sejarah
Sejarah Islam
Sistem Informasi
Skripsi Lainnya
Sosiologi
Statistika
Syari'ah
Tafsir Hadist
Tarbiyah
Tata Boga
Tata Busana
Teknik Arsitektur
Teknik Elektro
Teknik Industri
Teknik Industri-mesin-elektro-Sipil-Arsitektur
Teknik Informatika
Teknik Komputer
Teknik Lingkungan
Teknik Mesin
Teknik Sipil
Teknologi informasi-ilmu komputer-Sistem Informasi
Tesis Farmasi
Tesis Kedokteran
Tips Skripsi