BAB I
PENDAHULUAN
Pada waktu hari besar agama jumlah pengemis jalanan di kota Malang semakin bertambah.
Malang Plasa, Matahari, Gajah Mada, Mitra 1, Pasar, Terminal, Stasiun dan tempat beribadah. Pada waktu hari besar agama jumlah pengemis jalanan di kota Malang semakin bertambah.
Dengan meningkatnya jumlah pengemis jalanan di Kota Malang, sudah tentu menimbulkan dampak negatif bagi kota yang ditempatinya. Dampak negatif tersebut adalah lingkungan kota menjadi kotor dan kegiatan sehari-hari warga kota pun menjadi terganggu, tidak nyaman dan tidak teratur. Disebabkan karena pengemis jalanan biasanya menghuni di tempat-tempat yang kotor dan kumuh membuat perkampungan liar dan gubuk reot yang tidak pantas dihuni oleh manusia.
Masalah tentang pengemis jalanan di Kota Malang sangatlah kompleks. Hal ini menjadi dasar untuk mengadakan penelitian tentang ciri-ciri pengemis jalanan yaitu dari segi tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, keadaan keluarga, faktor-faktor atau motivasi yang menyebabkan menjadi pengemis jalanan, cara beroperasinya, kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Malang terhadap pengemis jalanan dan respon pengemis jalanan terhadap kebijakan tersebut.
Penulis bermaksud meneliti masalah pengemis jalanan di Kota Malang secara mendalam dengan harapan nantinya dapat memberikan sumbangan bagi pemerintah Kota Malang agar dapat menentukan langkah-langkah yang efektif untuk menanggulanginya, sehingga jumlah mereka dapat semakin berkurang.