ABSTRAK
Perempuan Berkalung Sorban adalah judul novel karya Abidah el Khalieqy yang merupakan wujud dari karya sastra setebal 320 halaman yang berupaya untuk menyampaikan amanat, pesan dalam kehidupan berupa gambaran emansipasi wanita yang harus dimiliki perempuan sebagai individu, sebagai anak, sebagai isteri, sebagai ibu, juga sebagai bagian dari manusia.
Berbicara mengenai emansipasi wanita memang sesuatu yang sangat menarik dan tidak akan pernah habis dibahas dalam berbagai perspektif. Tak terkecuali dengan agama Islam. Pesan suci agama diturunkan oleh Allah melalui Rasul utusan-Nya, yang diharapkan dari diturunkannya pesan-pesan suci Allah ke muka bumi sebagai problem solving bagi umat manusia. Namun justru kemudian dalam perkembangannya tak jarang agama malah menjadi bagian dari masalah itu sendiri. Sehingga agama Islam yang pada dasarnya amat menjunjung tinggi persamaan dan keadilan umat manusia, malah dituduh ikut memperkuat konstruksi gender dan seksualitas yang timpang. Adapun bicara mengenai cita dan fakta maka timbul pertanyaan kenapa sekarang sepeninggal Rasulullah ada jurang yang amat lebar antara kehendak Nabi dengan pemahaman dan perilaku umat Islam. Mengapa juga terjadi kesenjangan antara cita-cita ideal Islam dengan realitas umat Islam dalam memandang dan memperlakukan kaum perempuan. Pertanyaan ini merupakan sebagian dari pertanyaan banyak perempuan yang hingga kini belum menemukan jawaban dan jalan keluar yang adil dan memuaskan semua pihak.
Islam pada prinsipnya menekankan adanya kesetaraan dan keadilan antara laki-laki dan perempuan, dilingkungan keluarga (pra nikah), dilingkungan masyarakat atau dilingkungan kerja, termasuk dalam kehidupan rumah tangga (nikah). Namun kenyataanya perempuan justru lebih dituntut untuk bersikap nrimo terhadap apa yang telah ditentukan padanya. Sementara disisi lain laki-laki telah dibiasakan melakukan hegemoni dan mengambil segala keputusan bagi orang lain, khususnya bagi kaum perempuan.
Pandangan serta kebiasaan ini kemudian berlangsung terus menerus dan diwariskan dari generasi ke generasi. Realitas masyarakat yang patriarkhis, perbedaan gender (gender differensces) seringkali melahirkan berbagai bentuk ketidakadilan yang menimpa perempuan, diantaranya : marjinalisasi (proses pemiskinan ekonomi); subordinasi (penganggapan tidak penting); stereotype (pelabelan negatif); violence (kekerasan) dan double burden (beban ganda). Hal inilah yang kemudian menjadi ide dasar dari novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el Khalieqy.
Penelitian ini bertujuan memperoleh deskripsi tentang (1) emansipasi atau peran dan kedudukan yang sejajar dengan laki-laki dilingkungan keluarga (Pra nikah) menurut agama Islam, di lingkungan masyarakat atau di lingkungan kerja menurut agama Islam, (2) hak-hak perempuan dalam rumah tangga (nikah) menurut agama Islam, dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El khalieqy. Novel ini diterbitkan oleh penerbit Arti Bumi Intaran Yogyakarta tahun 2008.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan pendekatan obyektif, karena metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dengan obyek, dan metode ini mudah diterapkan pada penelitian dimana manusia sebagai instrumen utama. Data penelitian berupa deskripsi emansipasi wanita menurut agama Islam, dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El khalieqy.
Dari hasil analisis diperoleh hasil deskripsi, Pertama, deskripsi tokoh wanita dalam memperjuangkan emansipasi di lingkungan keluarga (pra nikah) menurut agama Islam, deskripsi tokoh wanita dalam memperjuangkan emansipasi di lingkungan masyarakat atau di lingkungan kerja menurut agama Islam, antara lain : (1) memperjuangkan emansipasi tentang martabat wanita sebagai hamba Allah SWT. (2) memperjuangkan emansipasi wanita tentang hak bersuara, berpendapat, (3) memperjuangkan emansipasi wanita sebagai pemimpin/khalifah, (4) memperjuangkan emansipasi wanita tentang hak memilih pekerjaan atau perbuatan, (5) memperjuangkan emansipasi wanita tentang hak kewajiban belajar
Kedua, Deskripsi tokoh wanita terhadap hak-hak perempuan dalam rumah tangga (nikah) menurut agama Islam, antara lain : (1) Mendapatkan hak nafkah dari suami dalam batasan yang ma’ruf, (2) mendapatkan hak pergaulan dengan ma’ruf (baik) dari suami, (3) mendapatkan pengajaran dari suami jika dia tidak tahu atau lalai dalam masalah agama, (4) mendapatkan perhatian dari suami agar tetap berhubungan dengan keluarganya, (5) mendapatkan perhatian dari suami dalam hal kebutuhan biologis.