ABSTRAK
Pembelajaran di sekolah dalam pelaksanaannya harus diarahkan terhadap upaya penyadaran diri kepada peserta didik yang harus diwariskan dari generasi pendahulunya. Muatan upaya yang dibawa dalam proses pendewasaan manusia (pendidikan) yang dimaksud di atas merupakan proses yang padat dan komprehensif. Masyarakat ingin diarahkan menjadi suatu kelompok manusia yang responsif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, namun tidak meniscayakan aspek normatif yang bersifat jelas, peranannya pula dalam menciptakan suatu model kehidupan sosial yang harmonis dalam pluralisme kehidupannya. Dengan demikian pendidikan dengan sendirinya telah menempati posisi yang sangat sentral dan strategis dalam membangun kehidupan sosial yang memposisikan manusia dalam kehidupannya. Jadi dengan pendidikan manusia akan menentukan maju mundurnya peradaban suatu agama, bangsa dan negara. Di negara kita telah banyak lembaga pendidikan dilaksanakan baik secara resmi di lembaga formal maupun non-formal (kursus dan lainnya), namun di samping itu ketika mendirikan lembaga pendidikan, misalnya mereka mengawali kegiatan itu dengan gerak keinginan, lalu mungkin membicarakan dengan pihak lain dan direncanakannya. Upaya melanjutkan dengan merealisasikannya dan mengevaluasinya dengan secara cermat dengan harapan mendapat hasil yang semaksimal mungkin. Akan tetapi, pada umumnya tidak semua lembaga tersebut dapat mengeluarkan lulusannya sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, permasalahannya adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran materi PKPS di MI Al-Ibrahimy Konang-Bangkalan? Dan bagaimana implementasi manajemen pendidikan dalam meningkatkan proses pembelajaran PKPS di MI Al-Ibrahimy Konang-Bangkalan? Kemudian dalam penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran PKPS dan implementasi manajemen pendidikan dalam meningkatkan proses pembelajaran PKPS di MI Al-Ibrahimy Konang-Bangkalan. Sehingga penulisan skripsi ini diharapkan bermanfaat sebagai: pengembangan wawasan dan menambah hazanah pengetahuan bagi peneliti bidang edukatif (pendidikan), informasi tentang orientasi pelaksanaan pembelajaran PKPS di MI Al-Ibrahimy Konang-Bangkalan, sumbangan ilmiah berupa informasi tentang manajemen pendidikan, usaha-usaha, pemecahan serta strategi pemecahan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, yang telah direncanakan sebelumnya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan juga disebut penelitian studi kasus. Metode pengumpulan datanya dengan observasi, interview, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pengaturan dalam bidang manajemen kurikulum, meliputi: penerapan KBK, penyusunan program tahunan (prota), program semester, rencana pembelajaran dan silabus, penyusunan kalender pendidikan, dan penyusunan jadwal pelajaran; 2) pengaturan dalam bidang manajemen kesiswaan, meliputi: menambah jam belajar, mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, memperbanyak buku-buku sekolah; 3) pengaturan dalam bidang manajemen personalia/kepegawaian, meliputi: mengadakan rapat tiap semester, jika memungkinkan mengadakan uji kompetensi guru, menambah wawasan guru dengan cara mengirimkan mereka untuk mengikuti penataran-penataran, diklat, maupun work shop; 4) pengaturan dalam bidang manajemen sarana dan prasarana, meliputi: tempat belajar yang kondusif, perpustakaan, musholla, dan lain-lain, dan 5) pengaturan dalam bidang manajemen hubungan masyarakat, yang meliputi: kerjasama dengan masyarakat dalam bentuk BP3 (Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan). Kemudian dalam pengimplementasian manajemen tersebut, faktor-faktor yang mendukung MI Al-Ibrahimy Konang-Bangkalan adalah: peningkatan profesionalitas guru sedangkan faktor penghambatnya adalah: a) kegiatan belajar mengajar (KBM) yang tidak efesien, dan b) belum ada keberanian guru dalam menjabarkan kurikulum.
Dari hasil penelitian tersebut disarankan bahwa: 1) hendaknya kerjasama yang baik, serasi dan harmonis harus ditingkatkan oleh lembaga pendidikan, karena dalam manajemen pendidikan aktivitasnya tersusun secara sistematis dan saling keterkaitan antara bagian-bagiannya; 2) hendaknya guru mengembangkan rasa tanggung jawab dan profesionalisme agar tercipta suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan; dan 3) hendanya berupaya untuk mengadakan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena terpenuhinya fasilitas fisik yang lengkap bukan berarti kualitas pendidikan akan baik. Out put pendidikan akan baik atau proses belajar mengajar akan efektif jika didukung oleh adanya SDM yang memadai.