ABSTRAK
Air minum yang dikonsumsi harus memenuhi standar yang ditetapkan dan harus ada jaminan bahwa air tersebut aman buat kesehatan. Sebagian besar air baku untuk penyedian air bersih diambil dari air permukaan seperti sungai, danau, kolam dan sebagainya. Air sungai sebagai salah satu sumber air baku secara kuantitatif relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sumber air baku lainnya. Pada penelitian ini, sampel air baku yang digunakan adalah sampel air yang diambil dari Selokan Mataram, Jogjakarta. Tingginya kadar Warna pada air Selokan Mataram melatarbelakangi digunakannya air tersebut sebagai sampel air yang perlu dilakukan pengolahan untuk memperbaiki kualitasnya terutama kadar warna dan TDS (Total Dissolved Solid).
Penelitian ini menggunakan reaktor yang terbuat dari kayu yang dilapisi plastik dengan ukuran 0,5 m x 1,0 m dan memanfaatkan tanaman Kiapu (Pistia Stratiotes) sebagai media untuk menurunkan warna dan TDS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kemampuan penggunaan tanaman Kiapu dalam menurunkan kadar warna dan TDS pada air Selokan Mataram. Reaktor tersebut diberi perlakuan dengan konsentrasi tanaman yang bervariasi 0% (blanko, tanpa tanaman) ,50% dan 100%), serta waktu pengambilan sampel masing - masing sebanyak 10 kali setiap 2 jam dan 4 jam sekali. Analisis laboratorium, menggunakan Spektrofotometri untuk menguji warna, sedangkan untuk analisa TDS menggunakan metode gravimetrik.
Berdasarkan hasil pengujian pada tiap jam telah mengalami perubahan sehingga tanaman Kiapu mampu menurunkan kadar TDS maka hasil yang didapat dalam penelitian ini diketahui bahwa tanaman Kiapu (Pistia Stratiotes) dapat menurunkan TDS dengan efisiensi sebesar 17,25% pada variasi tanaman 100% untuk Td 4 jam akan tetapi untuk Warna tidak ada penurunan cenderung meningkat dengan efisiens – 23,03 % pada variasi tanaman 100% utuk Td 4 jam. Hal ini dikarenakan tanaman kiapu yang mengapung di air menghasilkan zat- zat organic sehingga dapat meningkatkan kadar warna pada air.