734. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa
ABSTRAK Proses belajar setiap individu tidak dapat selalu berlangsung secara wajar, kadang individu belajar secara lancar, kadang tidak. Di sekolah, setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai prestasi akademik yang memuaskan. Namun adakalanya siswa dapat belajar begitu semangat dan antusias, adakalanya terdapat siswa yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya. Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Adanya motivasi dapat mendorong belajar, sebaliknya kurang adanya motivasi akan mengakibatkan seseorang kurang semangat belajar. Motivasi belajar ini sangat erat hubungannya dengan adanya suatu tujuan. Dalam hal ini, tentunya tugas guru bukan hanya menerangkan hal-hal yang terdapat dalam buku saja, tetapi juga memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa-siswanya agar mereka dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Namun melihat fenomena dan realita yang terjadi saat ini, bukanlah hal yang baru bahwa anak malas belajar mempunyai prestasi belajar yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan uji analisis statistik korelasional Karl Pearsons. Pengambilan sampel penelitian dalam penelitian ini yaitu sebagian siswa kelas I (25 orang), kelas II (25 orang) dan kelas III (25 orang) yang berjumlah 75 siswa. Variabel terdiri dari 1 variabel bebas, yaitu motivasi belajar 1 variabel terikat, yaitu prestasi belajar. Adapun data motivasi belajar diperoleh dari penyebaran angket dengan bentuk tertutup. Sedangkan data prestasi belajar diperoleh dari rata-rata rapor semester 2 siswa kelas I, II dan kelas III. Dari data penelitian dapat diketahui bahwa tingkat motivasi belajar pada siswa tergolong sedang, yaitu sebesar 65,33%. Sedangkan untuk prestasi belajar siswa ditemukan bahwa tingkat prestasi belajar siswa kelas I, II dan kelas III pada semester 2 tergolong sedang, yaitu sebesar 72%. Dan dari analisis data dengan menggunakan analisis Product Moment dari Karl Pearsons didapatkan hasil angka sebesar 0,701 dengan p= 0,000 di mana taraf signifikansinya adalah 5%. Jumlah subyek 75 orang diketahui r table 0,227 sehingga rxy > r tabel. Hal ini berarti bahwa hubungan antara keduanya adalah positif karena p < 0,050 dan dari hasil tersebut juga di ketahui koefisien determinannya sebesar r 2 = 0,701 2 = 0,4914 yang artinya ada sumbangan efektif 49,14% variable motivasi belajar dengan semua aspek yang terkandung di dalamnya terhadap prestasi belajar. Dengan demikian berarti bahwa hipotesa yang diajukan peneliti dalam penelitian ini diterima. Hipotesa “ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa di MTs Miftahul Ulum Ngingit Tumpang Kabupaten Malang.”
