INTISARI
Elektrokoagulasi merupakan suatu proses koagulasi dengan menggunakan arus listrik searah melalui peristiwa elektrokimia yaitu gejala dekomposisi elektrolit di gunakan untuk mengolah air limbah. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat efisiensi penurunan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan kadar warna yang terkandung dalam limbah cair industri batik setelah melalui proses elektrokoagulasi.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan elektrokoagulasi dengan menggunakan lempengan Stainless Steel sebagai anoda bermuatan positif dan lempengan Alumunium sebagai katoda yang bermuatan negatif sebagai elektroda. Penelitian ini mengolah limbah cair batik di dalam reaktor dengan aliran turbulen dan di aliri listrik supaya ion–ion yang ada pada limbah cair batik teradsobsi oleh ion–ion pengikat yang di lepaskan oleh elektroda pada alat elektrokoagulasi sehingga akan terjadi ikatan antara ion senyawa organik yang yang ada pada limbah cair batik dengan ion yang yang di sebabkan oleh proses elektrokoagulasi. Sampel diambil pada outlet kemudian dianalisa. Analisa laboratorium untuk parameter COD mengacu pada SNI 06-6989.2-2004 metode refluks tertutup secara spektrofotometri serta memperhatikan nilai pH. Sedangkan analisa warna mengacu pada SNI M-03-1989-F secara spektrofotometri. Hasil penelitian mengacu pada baku mutu sesuai dengan KEP. GUB. DIY. No. 281/KPTS/1998.
Berdasarkan hasil laboratorium, setelah dilakukan analisa menunjukkan adanya penurunan konsentrasi COD yang tidak signifikan dengan prosentase tertinggi mencapai 29,75 % terjadi pada menit ke 60, kuat arus 25 Volt, dengan jarak elektroda 3 cm, dimana limbah cair batik dalam suasana basa serta rata-rata pH pada waktu penelitian sebesar 10. Sedangkan penurunan konsentrasi warna maximum adalah 64,46% pada menit ke 30, 12Volt, jarak elektroda 1,5 cm. Penurunan COD dan kandungan warna di pengaruhi oleh waktu kontak, kuat arus dan jarak antar elektroda yang di gunakan pada saat melakukan pengolahan limbah cair batik dengan menggunakan elektrokoagulasi.