ABSTRAK
Dengan pendidikan manusia akan menentukan maju mundurnya peradaban suatu agama, bangsa dan negara. Di negara kita telah banyak lembaga pendidikan dilaksanakan baik secara resmi di lembaga formal maupun non-formal (kursus dan lainnya), namun di samping itu ketika mendirikan lembaga pendidikan, misalnya mereka mengawali kegiatan itu dengan gerak keinginan, lalu mungkin membicarakan dengan pihak lain dan direncanakannya. Upaya melanjutkan dengan merealisasikannya dan mengevaluasinya dengan secara cermat dengan harapan mendapat hasil yang semaksimal mungkin. Akan tetapi, pada umumnya tidak semua lembaga tersebut dapat mengeluarkan lulusannya sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, permasalahannya adalah siapa pelaksana implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam meningkatkan proses pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi di MAN Pasuruan? Dan bagaimana aspek-aspek implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam meningkatkan proses pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi di MAN Pasuruan? Tujuannya untuk mendeskripsikan pelaksana dan aspek-aspek MBS untuk meningkatkan proses pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi di MAN Pasuruan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis datanya kualitatif. Sumber datanya adalah kepala sekolah, para waka, bagian kependidikan, bagian keuangan, layanan khusus, guru ekonomi, dan lain-lain. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pengecekan keabsahan temuannya dengan trianggulasi, bahan referensi, dan member chek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pelaksana dan pembuat keputusan adalah kepala sekolah yang berperan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan pemegang kendali serta dibantu oleh wakil-wakil kepala. Pengawas dan yang pembimbingnya kepala sekolah, wakil-wakil kepala, dan komite madrasah. 2) Aspek-aspek MBS tersebut meliputi bidang manajemen kurikulum dan pengajaran, manajemen tenaga kependidikan, manajemen kesiswaan, manajemen sarana dan prasarana, dan bidang manajemen layanan khusus.
Dari hasil penelitian tersebut disarankan bahwa: 1) hendaknya kerjasama yang baik, serasi dan harmonis harus ditingkatkan oleh lembaga pendidikan, 2) hendaknya guru mengembangkan rasa tanggung jawab dan profesionalisme agar tercipta suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, dan 3) hendanya berupaya untuk mengadakan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena terpenuhinya fasilitas fisik yang lengkap bukan berarti kualitas pendidikan akan baik. Out put pendidikan akan baik atau proses belajar mengajar akan efektif jika didukung oleh adanya SDM yang memadai.