ABSTRAK
Daging babi merupakan salah satu bahan pangan yang dilarang untuk dikonsumsi oleh umat islam. Saat ini, terdapat banyak kasus terjadinya kontaminasi bahan pangan utamanya adalah kontaminasi daging babi pada daging sapi. Sebagai usaha dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu adanya suatu penelitian tentang uji kontaminan daging babi pada beberapa produk bahan pangan yang utamanya adalah dari bahan dasar daging sapi. Sehingga dari permasalahan tersebut dibutuhkan suatu metode identifikasi tentang adanya kontaminan tersebut secara cepat dan murah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola khas spektra infra merah protein daging sapi dan babi rebus dengan menggunakan metode turunan kedua (2D).
Penelitian ini meliputi: (1) Preparasi sampel. Sampel yang digunakan adalah daging sapi rebus murni, daging babi rebus murni, dan campuran daging sapi-babi rebus dengan variasi konsentrasi daging babi: 0.5%, 5%, dan 50%. Perebusan sampel dilakukan pada suhu 90oC selama 15 menit. (2) Identifikasi spektra khas protein daging sapi dan babi rebus menggunakan spektroskopi infra merah pada rentang bilangan gelombang 4000-400 cm-1, resolusi 4 cm-1, dan scan 256. (3) Analisis data spektra infra merah menggunakan metode Second Derivative (2D), penurunan kedua ini menggunakan teknik diferensiasi Fourier. (4) Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan korelasi. (5) Validasi hasil analisis spektra Second Derivative (2D) menggunakan metode interpolasi Lagrange dengan bantuan program Aryafilan Numerical Analizer untuk ploting kurva dan Matlab untuk peramalan fungsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa vibrasi molekuler khas daging babi rebus muncul pada turunan kedua spektra infra merah pada bilangan gelombang 970-985 cm-1. Karakteristik pola spektra infra merah daging sapi rebus adalah terdapat satu lembah sedangkan daging babi dua lembah pada bilangan gelombang tersebut. Jenis vibrasi molekuler khas protein daging sapi dan daging babi pada bilangan gelombang 970-985 cm-1 diduga berasal dari vibrasi stretching N-H2 deformasi amina primer (800-990 cm-1) dan C-O stretching simetri (850-1100 cm-1) yang masing-masing memiliki lingkungan matriks protein yang berbeda. Hasil analisis One Way ANOVA dan korelasi menunjukkan bahwa pengulangan dan variasi konsentrasi kontaminan daging babi pada daging sapi tidak berpengaruh terhadap hasil spektra khas yang diperoleh. Analisis interpolasi Lagrange menunjukkan bahwa spektra hasil Second Derivative adalah valid.