ABSTRAK
Indonesia sebagai negara yang dijuluki sebagai zamrud khatulistiwa memiliki keanekaragaman flora (biodiversity) yang cukup melimpah berarti kenekaragaman senyawa kimia (chemodiversity) juga melimpah. Sebagaimana firman-firman Allah SWT pada QS. Al An'am: 99, QS. 'Abasa: 24-28, QS. Al Lukman: 10, QS. An Nahl: 11, QS. Al Baqarah: 269. Hal ini memicu dilakukannya penelitian senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhtumbuhan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti teknik pemisahan, metode analisis, dan uji farmakologi yang akan digunakan sebagai obat seperti pada buah pepino (Solanum muricatum Aiton) yang mengandung zat antioksidan.
Pemisahan senyawa dari hasil isolasi menggunakan metode KLT yang meliputi KLT Analitik dan KLT Preparatif. KLT Analitik dilakukan dengan pencarian eluen terbaik dari berbagai eluen; perbandingan komposisi pelarut yang terdiri: metanol: NH4OH pekat (10:0,03), asam asetat:etanol (1:3), aseton:air: amoniak 25% (9:0,7:0,3), etanol:asam asetat 10% (9:1), petroleum eter: nheksana: metanol: kloroform: asam asetat (1:1:3:3:2), metanol: aseton:air (2:4:0,3), toluol: etanol:asam asetat (5:4:1). Kemudian dilakukan pemisahan KLTP, uji % aktivitas senyawa antioksidan dan diidentifikasi gugus fungsi jenis senyawa dengan menggunakan spektrofotometer FT-IR (TFourier Trasform Infra Red).
Eluen terbaik dengan KLTA menggunakan fase diam silika gel GF254 adalah petroleum eter: n-heksana: metanol: kloroform: asam asetat (1:1:3:3:2). Pemisahan KLTP menghasilkan 2 fraksi yang berwarna biru gelap ketika (Rf1=0,31 dan Rf2=0,75) disinari lampu UV _max 254 nm sehingga dimungkinkan senyawa yang terkandung dalam fraksi B pada ekstrak daging buah pepino adalah vitamin C (L-asam askorbat) sedangkan fraksi A asam-asam lain.. Nilai % aktivitas senyawa antioksidan isolat B (77,73 % ) lebih tinggi dibandingkan isolat A (76,56 %). Hasil identifikasi gusus fungsi spektrofotometer FTIR pada isolat B adalah gugus , C=O, , yang merupakan gugus karakteristik pada vitamin C.