ABSTRAK
Matahari merupakan energi alternatif yang tidak bersifat polutif, berlimpah,bersifat terbarukan, gratis, tidak akan habis dan dapat dimanfaatkan baik secara langsung maupun tidak langsung dan merupakan energi sepanjang masa (Qs. Yassin/36:38). Berdasarkan hal tersebut kita dapat memanfaatkan energi dari radiasi sinar matahari untuk suatu sistem pemanas air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mandi keluarga. Kolektor pada alat ini menggunakan bahan dari aluminium, karena aluminium merupakan penghantar panas terbaik setelah tembaga, selain itu harga aluminium relatif lebih murah dan tidak udah korosi (karatan). Kolektor dibuat bersekat-sekat dan dibentuk seperti usus, dengan tujuan agar air yang mengalir ke sekat selanjutnya sudah berupa air panas. Kolektor ini sendiri dibuat sebanyak dua buah yang diletakkan dalam kotak/box yang terbuat dari kaca transparan untuk mengurangi terjadinya kerugian kalor dari kolektor ke lingkungan. Pengambilan data dilakukan dengan metode pengamatan dan pengukuran temperatur air dan volume air. Uji coba dilakukan menggunakan empat variasi debit, setiap debit dilakukan sebanyak lima hari. Pengukuraan temperatur air ini dilakukan selama 5 ½ jam, dari pukul 09.30- 15.00 WIB. Temperatur maksimum air panas rata-rata yang diukur pada kolektor kedua untuk debit 0,04 liter/menit yaitu berkisar pada 67-74,60C, debit 0,09 liter/menit berkisar pada 58-660C, debit 0.13 liter/menit berkisar pada 42-540C dan untuk debit 0,18 liter/menit berkisar pada 34,8-450C. Dan saat-saat yang efektif untuk menghasilkan panas yang maksimal terjadi pada pukul 12.30-14.00 WIB. Dari hasil uji coba debit di atas dapat diketahui bahwa debit ideal 0,18 liter/menit mendekati debit ideal (air yang dapat menghasilkan temperatur maksimal, tetapi cukup untuk kebutuhanmandi keluarga). Menurut jurnal PDGI 2009 temperatur ideal untuk mandi berkisar pada temperatur 32-350C.