ABSTRAK
Hewan air (ikan) yang dikenal masyarakat adalah ikan laut (seafood). Selain ikan dari laut, dapat juga diambil manfaat dari hewan air payau (tambak), sebagaimana Allah terangkan dalam surat Faathir/35:12 sebagai berikut: ” Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu. Lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur”. Beberapa hewan yang dibudidayakan di tambak memilki syarat salinitas tertentu sebagai habitatnya. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk membuat alat ukur kadar garam (salinitas) pada tambak dengan menentukan tingkat akurasi alat dan mengatur nilai salinitas secara otomatis. Alat ukur ini terdiri dari 2 sistem, yaitu sistem mekanik dan sistem elektronik. Sistem mekanik terdiri dari sensor konduktivitas (perak), relay sebagai saklar pompa air murni dan pompa air garam serta tupperware sebagai wadah sampel. Sedangkan sistem elektronik meliputi rangkaian driver sensor, ADC 0804, MCU AT89S51, keypad dan LCD sebagai display penampil. Sampel yang digunakan adalah air tambak dengan salinitas perhitungan sebanyak 12 sampel yaitu mulai dari 0.2-5.0%, kemudian ditentukan 12 setting point yang berbeda dengan sampel data perhitungan. Pengambilan data pada pengujian alat dilakukan dengan pengukuran sampel yang telah diketahui kadar garam (salinitas)nya secara perhitungan, kemudian diukur dengan alat ukur kadar garam (salinitas) air pada tambak. Sedangkan pengambilan data untuk pengujian sistem keseluruhan dilakukan dengan perbandingan setting point yang ditentukan dengan kadar garam yang terukur pada LCD.
Analisis data pengujian alat dan sistem keseluruhan didapatkan prosentase kesalahan relatif (KR) rata-rata. Data hasil pengujian alat dengan menggunakan 12 sampel tambak buatan menunjukkan prosentase kesalahan relatif (KR) ratarata sebesar 1.28%. Sedangkan hasil pengujian pada sistem keseluruhan menunjukkan nilai kesalahan relatif rata-rata sebesar 3.07%, hal ini karena perbedaan setting point kadar garam dengan kadar garam terukur pada alat.
Dengan demikian alat ukur kadar garam (salinitas) air tambak dapat bekerja sesuai perintah program dan dapat digunakan karena nilai kesalahan relatif (KR) rata-ratanya dibawah 5%.