ABSTRAK
Tumbuhan belimbing wuluh (averrhoa bilimbi linn) merupakan tumbuhan obat. Di dalam batangnya mengandung senyawa saponin yang mempunyai manfaat sebagai spermisida (obat kontrasepsi laki-laki); antimikrobia, anti peradangan, dan aktivitas sitotoksik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antimikroba dari ekstrak saponin dalam batang belimbing wuluh.
Isolasi senyawa saponin dilakukan dengan metode ekstraksi bertahap menggunakan metanol, dietil eter dan n-butanol. Ekstrak yang diperoleh diuji secara kualitatif dengan uji busa, dianalisis dengan spektrofotometer FTIR dan diuji efektifitas antimikroba terhadap bakteri s. aureus dan bakteri e. coli dengan metode difusi cakram.
Dari uji kualitatif dengan uji busa yang memberikan tinggi busa 1 cm menunjukkan bahwa batang belimbing wuluh mengandung senyawa saponin. Kadar ekstrak kasar dari proses ekstraksi diperoleh 0,35 % b/b. Hasil analisis spektra FTIR diduga terdapat gugus –OH dari glukosa, C-O dari alkohol, C=O alifatik, C=C tak terkonjugasi dan gugus -CH, -CH2 dan CH3 yang diduga kuat milik saponin. Dari uji antimikroba ekstrak kasar saponin dari batang belimbing wuluh memberikan zona hambat terhadap biakan bakteri staphylococcus aureus pada konsentrasi 100 mg/mL sampai dengan 1000 mg/mL adalah sebagai berikut : 0; 0,4; 0,8; 1,3; 2,8; 3,8; 4,3; 5,8; 2,3; dan 4 (mm). Sedangkan zona hambat terhadap biakan bakteri escherichia coli adalah 0; 0; 0,5; 2,5; 2,5; 2,5; 2,75; 4,25; 5,5; dan 6,75 (mm) pada rentang konsentrasi yang sama. Eskstrak kasar saponin dari batang belimbing wuluh hasil penelitian ini, memiliki efektivitas antimikroba terhadap bakteri staphylococcus aureus maupun bakteri escherichia coli dalam kategori resisten, apabila dibandingkan dengan antibiotik standar.