ABSTRAK
Kata Kunci: Guru Pendidikan Agama Islam, Religious Culture
Pendidikan agama Islam (PAI) yang telah diselenggarakan di sekolah, baik
itu tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi selama ini memiliki
beberapa hambatan atau kendala yang menyebabkan pendidikan agama Islam
(PAI) dinilai kurang maksimal di dalam memberikan kontribusi positif bagi
terbentuknya karakter peserta didik menuju masa depannya. Salah satu hambatan
atau kendala yang dirasakan khususnya oleh pendidik ialah jam pelajaran PAI
yang hanya dua jam saja dalam setiap minggunya. Hal ini menyebabkan frekuensi
pertemuan guru untuk memberikan pendidikan, arahan, bimbingan kepada anak
didik begitu keci. Sedangkan kondisi lingkungan yang semakin besar
pengaruhnya dari perkembangan teknologi dan informasi yang mampu mengikis
nilai-nilai positif yang telah tertanam pada diri peserta didik. Kondisi tersebut
membutuhkan perhatian khusus bagi seluruh komponen sekolah khususnya guru
pendidika agama islam. sehingga diperlukannya upaya khusus untuk penanaman
nilai-nilai positif tentang kebudayaan agama islam secara kuat menancap pada diri
peserta didik. Sehingga peserta didik mempunyai tameng dalam menghadapi
perkembangan teknologi dan informasi serta mampu menyeleksi kebudayaan
yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya yang negatif.
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalah yang akan penulis angkat
adalah upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam penciptaan
religious culture di SMP Negeri 2 Batu. dengan rumusan masalah 1. Kondisi atau
keadaan religious culture di SMP Negeri 2 Batu, 2. Upaya guru pendidikan islam
dalam penciptaan religious culture di SMP Negeri 2 Batu, 3. Factor pendukung
dan penghambat dalam upaya penciptaan religious culture di SMP Negeri 2 Batu.
Metodologi penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu
penelitian kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data yaitu wawancara,
observasi dan dokumentasi. Selama penelitian berlangsung, peneliti memperoleh
temuan mengenai kondisi religious culture di SMP Negeri 2 Batu, kegiatan
keagamaan sebagai upaya penciptaan religius culture yang dilakukan oleh guru
pendidikan agama Islam dan faktor penghambat maupun pendukung dari upaya
penciptaan religious culture di SMP Negeri 2 Batu. setelah di lakukan triangulasi
dan analisi data dapat disimpulkan bahwa kondisi religious culture di SMP Negeri
2 Batu cukup baik, hal ini disebabkan tidak semua unsur dari komponen sekolah
(seperti kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam, guru mata pelajaran non
pendidikan Islam serta peserta didik) perperan secara maksimal.
Dalam upaya penciptaan religious culture di SMP Negeri 2 BAtu
diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan, yaitu meliputi: salat berjamaah,
bimbingan baca tulis Al-Qur’an, kegiatan pondok ramadhan, shalat jum’at
berjama’ah, peringatan hari besar islam (PHBI) dll. Dan dalam pelaksanaannya
dari kegiatan kegamaan tersebut cukup baik.Faktor hambatan yang dialami oleh
guru pendidikan agama Islam dalam upaya penciptaan religious culture yakni
kurangnya jam pelajaran pendidikan agama Islam, kurangnya kesadaran beragama
pada diri peserta didik serta adanya pegaruh negatif dari perkembangan teknologi
dan informasi. Faktor pendukungnya adalah mendapatkan dukungan dari seluruh
warga sekolah, sarana prasarana yang memadai dan jumlah tenaga pendidik
agama islam yang berjumlah empat orang sehingga segala kegiatan yang telah
diprogramkan mampu berjalan dengan baik.
File Selengkapnya.....
