ABSTRAK
Kata Kunci: Cooperative Learning, Kreativitas, dan Aqidah Akhlak
Fenomena pendidikan di Indonesia dewasa ini lebih banyak pada
pembelajaran yang bersifat kompetitif dan individualitis. Dalam sistem
pembelajaran ini siswa harus berjuang untuk memperoleh sebuah nilai yang bagus
sebagai akhir dari perjuangannya. Para siswa pun harus saling berkompetisi,
bahkan siswa terkadang tidak sehat dalam keikutsertaan dalam kompetisi ini.
Ketika keadaan seperti ini masih berkelanjut, maka individualitis berkembang
tanpa ada hubungan sosial dan kerjasama dalam meraih prestasi siswa. Sehingga
kreativitas peserta didik tidak berkembang dengan baik dan bahkan bisa
mematikan kreativitas siswa. Untuk menghindari hal-hal tersebut pembelajaran
Cooperative learning sebagai tawaran alternatif karena dapat mengarahkan siswa
untuk meningkatkan motivasi, kreativitas, imajinatif, dan etos keilmuan serta
berkembangnya potensi anak yang belum dapat dilaksanakan sepenuhnya.
Sehingga nilai-nilai Islami dalam proses belajar terwujud dengan motode yang
manusiawi, menyenangkan dan mengarahkan anak didik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan proses
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dengan implementasi metode
Cooperative learning dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam pelajaran
Aqidah Akhlak kelas VII MTs Negeri Lawang Malang.
Metode penelitian yaitu menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).
Tahapan penelitian ini berupa siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengann
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun data yang
bersifat kuantitatif dianalisis dengan menggunakan rumus presentase:
P = Post Rate - Base x 100% / Base Rate
Hasil penelitian membuktikan bahwa implementasi metode Cooperative
learning dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pelajaran Aqidah Akhlak
kelas VII MTs Negeri Lawang Malang. Hasil observasi di lapangan menunjukkan
bahwa kreativitas mengalami peningkatan dari pre test ke post test yang semula
perolehan nilai skor 13 menjadi 25 skor. Atau berdasarkan hasil perhitungan skor
penilaian nilai kreativitas berdasarkan indikator dalam lembar observasi 20
menunjukkan bahwa pada siklus I penilaian sebesar 38%, sikus II sebesar 76%,
dan siklus III sebesar 92% , jadi peningkatan sebesar 54% point. Dan juga
perolehan nilai belajar siswa terjadi peningkatan juga dengan perolehan pada
siklus I nilai rata-rata 71,5, siklus II nilai rata-rata 74,9, dan pada siklus III nilai
rata-rata 81,2. Jadi, peningkatan sebesar 9,7 point. Indikator peningkatan ditandai
siswa dapat mengungkapkan ide atau pendapatnya, memiliki rasa ingin tahu yang
besar terhadap pembelajaran Aqidah Akhlak, siswa berani untuk mengkritisi
terhadap permasalahan dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak, dan lain-lain.
Saran yang disampaikan peneliti bersifat konstruktif yang dapat diberikan
demi terwujudnya dan berkembangnya pembelajaran di kelas. Pertama, Bagi guru
dapat mengimplementasikan implementasi metode Cooperative learning dapat
meningkatkan kreativitas siswa dengan mengemasnya dalam pembelajaran yang
menarik dan menggunakan strategi atau model yang bervariasi. Kedua, Bagi siswa
ciptakan suasana belajar lebih hidup, inovatif dan kreatif. Ketiga, Perlu diadakan
penelitian serupa yang mengkaji metode Cooperative learning dalam
meningkatkan kreativitas siswa pada jenjang pendidikan yang berbeda.
File Selengkapnya.....