ABSTRAK
Kata kunci: : Strategi Contextual, Pendekatan Inquiri, Prestasi.
Pembelajaran IPA dengan metode ceramah dan demonstrasi menjadikan
siswa sebagai subyek belajar yang pasif karena hanya melihat, mendengar dan
mencatat, karena itu nilai yang dicapai siswa masih dibawah kriteria yang
ditetapkan di KTSP, maka dalam penelitian ini mencoba menggunakan strategi
contextual teaching learning (CTL) dengan pendekatan inquiry untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Penggunaan strategi contextual teaching learning (CTL)
dengan pendekatan inquiry dalam pembelajaran IPA memungkinkan siswa dapat
memiliki konsep-konsep (daya serap) mengenai bahan atau materi pokok bahasan
sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Subyek penelitiannya adalah siswa kelas V Mi Al-Hikmah Sumberrejo
yang berjumlah 15 anak. Penelitian ini menggunakan standar ketuntasan belajar
berdasarkan KTSP yaitu 75% untuk ketuntasan individu dan 80% untuk
ketuntasan kelas.
Dari penelitian ini dapat dikemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA
menggunakan strategi contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry
menjadi efektif dengan lebih banyak memberikan bimbingan pada siswa.
Kemampuan guru mengajar sudah sesuai dengan RPP ini dilihat dari nilai akhir
yang diperoleh dari siklus I dan II yaitu 87% dan 95%. Kemampuan siswa
terhadap pembelajaran IPA menggunakan strategi contextual teaching learning
dengan pendekatan inquiry dari siklus I dan II menunjukkan hasil yaitu untuk
merumuskan masalah dari nilai B menjadi nilai A, merumuskan hipotesis dari
nilai C menjadi nilai B, mengumpulkan bukti dari nilai B menjadi nilai A,
menguji hipotesis dari nilai B menjadi nilai A, dan menyimpulkan dari nilai B
menjadi nilai A. Untuk ketuntasan kelas secara keseluruhan pada kemampuan
siswa terhadap metode inkuiri dari siklus I dan II mengalami peningkatan yaitu
dari perolehan nilai B menjadi nilai A.
Prestasi belajar siswa pada pokok bahasan magnet dengan penggunaan
strategi contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry menunjukkan ada
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebelum menggunakan
strategi contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry 14 siswa yang
belum tuntas dan hanya 1 siswa yang tuntas. kemudian setelah menggunakan
strategi contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry nilai rata-rata
siswa pada siklus I mencapai 76,6. 7 siswa telah mencapai ketuntasan individu
dan 8 siswa belum mencapai ketuntasan. Dari siklus II mengalami peningkatan
lagi yaitu prestasi belajar dari 15 siswa diperoleh hasil 14 siswa mencapai
ketuntasan individu dan 1 siswa belum mencapai ketuntasan individu, namun
untuk ketuntasan kelas sudah mendapatkan nilai rata-rata yang diperoleh 80,6.
Saran dari adanya penelitian ini adalah guru dapat menggunakan strategi
contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry pada saat pembelajaran
dengan cara memberikan bimbingan pada siswa, dan menggunakan strategi
contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
File Selengkapnya.....