BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Tujuan dari pendidikan di Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan yang dimaksud adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruhnya. Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, guru memegang peran penting sebagai tenaga pengajar dan pendidik.
Pengajaran di dalam kelas tidak dapat dilepaskan dari bagaimana cara dan kualitas guru dalam mengajar. Menurut Winarno Surachmad (1980) metode yang dipakai di sekolah kita pada umumnya adalah metode otoriter, metode membatasi kreativitas pelajar untuk tumbuh sebagai pribadi-pribadi yang gembira menghadapi pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan kegiatan belajar yang mampu meningkatkan motivasi siswa. Dengan motivasi belajar yang maksimal maka prestasi belajar dapat meningkat juga. Selain itu strategi pengajar sangatlah penting untuk menuntaskan permasalahan yang ada pada setiap kegiatan pembelajaran.
Dalam melakukan pembelajaran siswa tidak hanya dibekali dengan banyaknya jumlah buku yang beredar dipasaran, tetapi juga bagaimana cara guru untuk membentuk siswa yang kreatif dan inovatif serta memiliki motivasi belajar yang tinggi. Kreatifitas guru sangatlah dituntut untuk menciptakan siswa yang berprestasi. Berbagai macam metode dan cara harus digunakan guru untuk mendapatkan formula yang tepat dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran di kelas IV SD Negeri Penawangan 02 menuntut guru agar kreatif sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, menarik, efektif dan menyenangkan. Hal ini dapat diketahui setelah peneliti melakukan observasi, ternyata suasana pembelajaran di SD tersebut kurang kondusif. Banyak ditemukan siswa yang tidak mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya sehingga apa yang telah diajarkan guru tidak mampu mereka pahami dengan baik yang berakibat pada hasil belajar yang kurang optimal. Hal ini terlihat dari nilai hasil ulangan harian yang rendah dan tidak memenuhi standar KKM. Sedangkan mayoritas pembelajaran yang diberikan oleh guru pada kelas IV umumnya masih menerapkan model pembelajaran yang klasikal dan metode ceramah dan pemberian tugas seperti mencatat. Akibatnya siswa ramai sendiri dalam proses pembelajaran, mudah bosan, serta guru mengalami kesulitan dalam mengkondisikan kelas sehingga hasil belajar siswa khususnya nilai ulangan harian rata rata rendah masih rendah yakni rata rata 64.
Selain permasalahan yang telah dikemukakan di atas, siswa kelas IV SDN Penawangan 02 juga memiliki semangat belajar yang rendah. Hal ini dapat terlihat dari sikap siswa yang tidak antusias dalam proses pembelajaran maupun saat mengerjakan tugas. Siswa juga terkesan menyepelekan proses pembelajaran yang difasilitasi oleh guru, terbukti dengan sikap siswa yang seenaknya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru untuk membangkitkan keaktifan siswa. Siswa juga ramai sendiri jika diberi tugas oleh guru. Motivasi belajar siswa yang rendah ini tentu berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dan perlu dicari solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Salah satu cara yang dapat diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan reward dan punishment dalam proses pembelajaran. Pemberian reward dan punishment dalam pembelajaran akan memberikan efek positif pada peningkatan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat. Hal ini disebabkan karena pemberian reward dapat mengasosiasikan perbuatan dan kelakuan siswa dengan perasaan senang, bahagia, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Sementara punishment yang diartikan sebagai hukuman atau saksi yang merupakan penguatan negatif namun jika diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat pembangkit motivasi yang tepat. Tentu hukuman yang diberikan yang diberikan bersifat pedagogik sehingga dapat mendidik dan memperbaiki siswa kearah yang lebih baik. Maka pemberian reward dan punishment dengan kombinasi yang tepat akan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Masalah-masalah yang muncul dalam penelitian ini seperti yang telah di
uraikan sebelumnya, maka peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian di SDN Penawangan 02 dengan menerapkan Reward and Punishment dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Penawangan 02 Kabupaten Semarang.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan informasi dari Guru kelas IV SD N Penawangan 02, dalam kenyataannya menunjukkan bahwa di kelas IV SD Penawangan 02 masih banyak permasalahan antara lain :
a. Kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh guru.
b. Guru sulit mengkondisikan siswa yang ramai saat pembelajaran.
c. Siswa tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran.
d. Siswa cepat bosan dalam kelas.
e. Siswa tidak bisa menyerap pelajaran dengan baik sehingga nilai rata-
rata ulangan harian mata pelajaran IPA 64
f. Penggunakan metode yang kurang menarik dalam pembelajaran
sehingga berdampak pada hasil, daya serap, dan tingkat kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Masalah-masalah yang terjadi di SD Negeri Penawangan 02 Kabupaten Semarang tersebut perlu mendapat perhatian yang serius, khususnya dalam hal cara mengajar guru. Dengan cara mengajar yang tepat siswa akan lebih mudah memahami apa yang diajarkan oleh guru, yaitu guru menerapkan reward and punishment dalam proses pembelajaran.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : ”Apakah penggunaan Reward and Punishment dalam pembelajaran IPA materi macam-macam bentuk energi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Penawangan 02 Kec.Pringapus Kabupaten Semarang”?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penerapan reward and punishment dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Penawangan 02 Kabupaten Semarang.
1.6 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian maka manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini sebagai berikut :
a. Bagi siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil siswa.
b. Bagi pendidik pendidik diharapkan mampu menerapkan reward dan punishment dalam pembelajaran
c. Bagi sekolah memberi referensi bagi penelitian di lingkungan pendidikan.
File Selengkapnya.....