ABSTRAKSI
Penyediaan air minum telah menjadi permasalahan utama terutama di Negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini tidak lepas dari betapa pentingnya fungsi air bagi kehidupan manusia. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat besar juga mengalami permasalahan ini. Pengelolaan penyediaan air minum di Indonesia dilakukan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sebagai penyelenggara utama pelayanan air minum (sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 690-069 tahun 1994).
Dalam perkembangannya, tanggung jawab yang diemban oleh PDAM
untuk memberikan pelayanan penyediaan air minum yang maksimal kepada masyarakat tidak dapat terwujud. Data menunjukkan bahwa 90 % dari 300-an PDAM yang ada di seluruh Indonesia masuk dalam kategori sakit, menanggung beban utang yang cukup besar (Tempo interaktif,27 April 2007). Hal ini yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang kinerja keuangan PDAM dan faktor-faktor yang mempengaruhi dengan mengambil study kasus PDAM Way Bumi Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PDAM Way
Bumi Kabupaten Lampung Utara dilihat dari kesehatan keuangan PDAM Way Bumi Kota Bumi dalam kapasitasnya sebagai BUMD dan ingin mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan PDAM Way Bumi Kabupaten Lampung Utara.
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan tujuan
evaluatif. Pengumpulan data dengan penelitian lapangan (Field research), dokumentasi, dan wawancara mendalam (in depth interview). Data variabel kinerja keuangan dianalisa dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari indikator faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan akan dianalisa dengan pendekatan kualitatif dan sebagai data pendukung dari hasil data indikator kinerja keuangan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil dari
masing-masing indikator kinerja keuangan sebagai berikut : indikator Rasio Laba terhadap aktiva produktif (nilai kinerja 3), Rasio Laba terhadap penjualan (nilai kinerja 2), Rasio aktiva lancar terhadap utang lancar (nilai kinerja 5), Rasio utang jangka panjang terhadap total utang (nilai kinerja 1), Rasio total aktiva terhadap utang (nilai kinerja 3), Rasio biaya produksi terhadap pendapatan operasi (nilai kinerja 3), Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo (nilai kinerja 3), asio aktiva produktif terhadap penjualan air (nilai kinerja 3), jangka waktu penagihan piutang (nilai kinerja 1), dan efektivitas penagihan (nilai kinerja 2). Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh PDAM Way Bumi Kota Bumi adalah 26 masuk dalam
kategori Kurang Sehat.Keadaan keuangan PDAM Way Bumi Kota Bumi yang kurang sehat tersebut, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan disebabkan oleh : Tingginya biaya operasional yang dikeluarkan oleh PDAM Way Bumi Kota Bumi untuk menghasilkan per M3 air yang disebabkan oleh kondisi jaringan yang sudah tidak sesuai, dan penggunaan alat yang tidak sesuai dengan kebutuhan, Rendahnya sumber daya manusia sebagai alat pelaksana kebijakan, Struktur tarif yang tidak sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan.
File Selengkapnya.....