ABSTRAK
Revillia Ardhi, Efektifitas Pembelajaran dengan Media Animasi dan
LKS Mandiri pada Pokok Bahasan Pengukuran Luas dan Keliling Daerah
Segiempat terhadap Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII
di SMP Negeri I Wonosobo Tahun Ajaran 2006/2007, Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri
Semarang, 2007.
Kata Kunci: Media Animasi, LKS Mandiri, Daerah Segiempat, Ketuntasan
Belajar
Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), SMP
Negeri 1 Wonosobo menetapkan Standar Ketuntasan Belajar Minimum (SKBM)
untuk pokok bahasan geometri 75. Apalagi dengan adanya Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang menuntut ketiga aspek penilaian dalam suatu
pembelajaran yaitu aspek pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi dan
aspek pemecahan masalah. Untuk itu diperlukan sebuah inovasi pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar dan rata-rata ketuntasan belajar siswa.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah, apakah pembelajaran menggunakan
media animasi dan LKS lebih baik daripada pembelajarn tanpa menggunakan
media terhadap hasil belajar dan rata-rata ketuntasan belajar siswa pada ketiga
aspek yang diujikan?
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah pembelajaran menggunakan animasi yang dikemas dalam bentuk software
“ Microsoft Power Point “ dan LKS lebih baik daripada pembelajaran tanpa
menggunakan media animasi terhadap hasil belajar dan rata-rata ketuntasan
belajar siswa kelas VII semester II di SMP Negeri 1 Wonosobo pada pokok
bahasan pengukuran luas dan keliling daerah segiempat.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII Semester II di SMP
Negeri I Wonosobo dengan pokok bahasan luas dan keliling daerah segiempat.
Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa. Pengambilan
data dilakukan dengan tes dan lembar pengamatan. Selanjutnya dianalisis dengan
uji t dan uji ketuntasan hasil belajar siswa.
Dari Hasil penelitian diperoleh nilai t sebesar 2,860 ≥ ttabel 1,66 untuk
aspek pemahaman konsep, nilai t sebesar 2,351 ≥ ttabel 1,66 untuk aspek penalaran
dan komunikasi dan nilai t sebesar 2,227 ≥ ttabel 1,66 untuk aspek pemecahan
masalah sehingga untuk ketiga aspek Ho ditolak, dengan kata lain pembelajaran
dikelas eksperimen dengan menggunakan media animasi dan LKS lebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol. Terjadinya perbedaan hasil belajar ini salah
satunya karena adanya penggunaan media animasi dan Lembar Kerja Siswa dalam
pembelajaran pada kelas eksperimen.
Untuk pencapaian rata-rata ketuntasan belajar masing-masing aspek
mencapai skor tuntas. Selain itu estimasi rata-rata dan estimasi proporsi
ketuntasan belajar siswa dengan pendayagunaan media animasi dan LKS
menunjukkan derajat kepercayaan yang cukup baik yaitu lebih dari 70% tuntas.
Secara deskriptif dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan
media animasi dan LKS dapat mengefektifitaskan pembelajaran matematika.
Berdasarkan keberhasilkan pembelajaran dengan menggunakan strategi
berbasis media animasi dan LKS mandiri, maka disarankan hendaknya guru
dalam mengajar mengutamakan siswa belajar menyenangkan. Salah satu
alternatifnya adalah dengan menerapkan strategi berbasis media animasi dan LKS
mandiri.
File Selengkapnya.....