ABSTRAK
Paramita Ika Putri. (5030043). Clubbing: Wujud Pemenuhan Kebutuhan Sosial Sekelompok Remaja. Skripsi. Sarjana Strata 1. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Laboratorium Psikologi Perkembangan (2010).
Kehidupan clubbing sekarang sudah berkembang pesat, tidak terkecuali di kota Surabaya. Maraknya clubbing tidak hanya diperuntukkan bagi orang dewasa tetapi remaja pun sudah mulai menikmatinya. Untuk menjadi clubbers seorang remaja perlu menyesuaikan dengan perilaku seorang clubbers, mulai dari segi berpakaian maupun penyesuaian atau pengorbanan lainnya, seperti segi waktu maupun segi fisik. Semua itu dilakukan untuk membentuk suatu identitas yang mencerminkan emosionalitas khas gejolak muda. Hal tersebut memunculkan kehidupan seperti apa yang dijalani remaja clubbers.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan adanya fenomena clubbing yang dilakukan remaja-remaja kota Surabaya sehingga mampu menjelaskan kehidupan clubbers remaja kota dari perspektif psikologi (khususnya teori kebutuhan), dengan menggunakan metode pendekatan etnografis. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui karakteristik remaja clubbers, pemaknaan dari remaja clubbers hingga penghayatan diri seperti apa yang terbentuk pada remaja clubbers.
Paradigma yang dipergunakan adalah interpretif, yang bertujuan untuk memahami dan menginterpretasi bagaimana budaya clubbing pada remaja. Jumlah informan dalam penelitian ini, yaitu empat orang, sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya meliputi remaja akhir usia 17-21 tahun, minimal clubbing sebanyak tiga kali dalam seminggu. Data yang didapat melalui wawancara dan observasi kemudian dianalisis dengan metode etnografi untuk mengetahui ekspresi clubbing sebagai wujud pemenuhan kebutuhan sosial sekelompok remaja. Dari penelitian ini, diperoleh hasil bahwa clubbing bermula dari rasa ingin tahu yang terjadi pada awal perkenalan remaja yg menjadi partisipan penelitian ini. Dari rasa ingin tahu, proses berikutnya membawa perilaku clubbing sebagai pemenuhan kebutuhan remaja clubbers, terutama kebutuhan: affiliation, exbihition dan play. Pemenuhan kebutuhan ini menjadi hal yang lebih kuat sehingga remaja clubbers membutuhkan minimal 3 kali aktivitas clubbing per minggunya. Kehidupan ini mempengaruhi pola aktivitas lainnya, sehingga dilakukan penyesuaian secara bertahap, clubbing dimaknai sebagai hal yang wajar, bahkan menjadi bagian dari identitas diri mereka. Clubbing mencerminkan perilaku yang bergengsi bagi remaja clubbers sehingga mereka akan merasa bukan “remaja gaul” jika tidak melakukan clubbing.
Kata kunci: Remaja, Clubbing, Clubbers, Kebutuhan Sosial
File Selengkapnya.....