ABSTRAK
Latar belakang : Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien penyakit ginjal tahap akhir. Penyakit arteri perifer (PAP) merupakan prediktor kuat kelainan aterosklerosis, terutama oklusi pada tungkai bawah. Beberapa penelitian menunjukkan prevalensi dan korelasi klinis PAP meningkat pada pasien kelainan ginjal tahap akhir. Prevalensi PAP di AS pada penderita yang baru menjalani hemodialisis berkisar 14 - 15%.
Tujuan penelitian : Mengetahui prevalensi PAP pada tungkai bawah dan hubungannya dengan lamanya menjalani hemodialisis.
Metode : 50 pasien HD kontinyu lebih 3 bulan dilakukan pemeriksaan PAP dengan ankle-brachial index (ABI) VaSera VS-1000TM (Fukuda Denshi) .ABI yaitu perbandingan tekanan darah sistolik arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior tungkai bawah dengan arteri brachialis lengan menggunakan doppler. Pasien dengan cimino shunt tidak dilakukan pemeriksaan pada sisi tersebut. Nilai ABI < 0,9 dianggap abnormal.
Hasil : Prevalensi PAP (ABI < 0,9) adalah 7,5 %. PAP berhubungan negatif dengan usia ( r = -0,320 , p=0,024), tetapi tidak berkorelasi dengan lamanya HD, IDWG, Kt/v dan URR. Rerata nilai ABI berdasarkan etiologi hipertensi nefropati lebih tinggi dibanding non-hipertensi nefropati (1,052 ± 0,227 dan 1,030 ± 0,156) juga pada etiologi diabetik nefropati dibanding non diabetik nefropati (1,021 ± 0,140 dan 1,049 ± 0,209) keduanya secara statistik tidak bermakna (p > 0,05).
Kesimpulan : Prevalensi PAP pada penelitian ini 8%. ABI berhubungan negatif dengan usia tetapi tidak berhubungan dengan lama dan parameter HD lainnya. Adanya perbedaan rerata nilai ABI berdasarkan etiologi diabetik ataupun hipertensi nefropati, tetapi secara statistik tidak bermakna.