ABSTRAK
PERBEDAAN NILAI PARAMETER BIOELECTRICAL IMPEDANCE ANALYSIS
(BIA) BERDASARKAN GENDER PADA POPULASI SEHAT DI MEDAN
Taufik Sungkar, Abdurrahim Rasyid Lubis, Harun Rasyid Lubis
Divisi Nefrologi dan Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan
Latar Belakang : BIA merupakan alat portable yang mudah digunakan, bersifat non
invasive dan tidak bergantung pada operator serta hasilnya dapat dipercaya dengan
tingkat kesalahan yang rendah sehingga metode ini dapat diterima secara luas.
Nilai BIA sangat dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin, ras atau etnik, index massa
tubuh (IMT) dan juga umur. Sehingga pengukuran beberapa parameter BIA lebih baik
jika nilai standar BIA yang digunakan berasal dari populasi yang memiliki karakteristik
yang sama.
Sehingga validasi nilai standar BIA dapat mengurangi beberapa kesalahan oleh karena
adanya perbedaan komposisi cairan tubuh berdasarkan jenis kelamin serta adanya
perbedaan pola distribusi lemak, panjang kaki dan lengan antar kelompok etnik yang
akan mempengaruhi akurasi dan ketelitian dari pengukuran BIA.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui perbedaan nilai parameter BIA berdasarkan
gender pada populasi sehat di Medan.
Bahan dan Cara : Penelitian ini merekrut 100 populasi sehat (usia 18-40 tahun) di
Medan, pada bulan Januari-Mei 2010. Kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan darah
dan Laboratorium (darah rutin, KGD Ad Random dan Kreatinin Serum). Kemudian data
seperti Nama, Umur, Jenis Kelamin, Berat dan Tinggi Badan dicatat dan dimasukkan
Ke alat BIA dan secara otomatis keluar hasil kalkulasi dari parameter komposisi tubuh.
Hasil : Dari 100 populasi sehat terdiri dari 50 (50%) laki-laki dan 50
(50%) perempuan, umur 27,9±5,4 tahun, BMI 24,6±2,9 kg/m2, tekanan darah sistolik
113,8±7,8 mmHg, diastolik 69,3±6,1 mmHg. Terdapat perbedaan bermakna pada
parameter status volume cairan, dimana pada laki-laki lebih tinggi dibanding dengan
perempuan: TBW laki-laki (39,2±4 Lt) dan perempuan (28,9±2,4 Lt, P<0 ecw:="" p="">(15,8±1,2 vs 12,3±1,3 Lt, P<0 :="" icw="" lt="" p="" tbk="" vs16="">(145,9±14,7 vs 98,5±7,8 Lt, P<0 bermakna="" p="" pada="" parameter="" perbedaan="" terdapat="">Status Nutrisi, dimana pada laki-laki lebih tinggi dibanding dengan perempuan: BCM
(30,6±3,1 vs 22,3±1,8 kg, P<0 40="" ffm="" fm="" kg="" p="" vs="">(17,8±6,1 vs 18,1±6,1 kg, P<0 1321="" kcal="" p="" rmr="" vs="">Protein (11,6±1,5 vs 8±1,1 kg, P<0 3="" kg="" mineral="" p="" vs="">Glikogen (499,2±38 vs 365,6±29,7 g, P<0 bermakna="" p="" pada="" perbedaan="" terdapat="">Phase Angle, dimana pada laki-laki lebih tinggi dibanding dengan perempuan (66,8±0,8
vs 5,5±0,80, P<0 fm="" hanya="" lebih="" nilainya="" p="" pada="" parameter="" tinggi="" yang="">perempuan dibanding dengan laki-laki.
Kesimpulan : Terdapat perbedaan bermakna pada parameter status volume
cairan tubuh , status nutrisi dan phase Angle yang diukur dengan BIA pada laki-laki dan
Perempuan, dimana Nilai laki-laki lebih tinggi dibanding dengan perempuan. Hanya
parameter FM yang dinilainya lebih tinggi pada perempuan dibanding dengan laki-laki.
Kata Kunci : BIA, Parameter Status Volume Cairan, Status nutrisi, Phase
Angle.
File Selengkapnya.....0>0>0>0>0>0>0>0>