BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pengukuran tekanan intraokular merupakan pemeriksaan yang terpenting dalam
pemeriksaan rutin pada kelainan mata dan merupakan salah satu tanda vital untuk
mengetahui kondisi mata seseorang yang dapat di pakai untuk menilai dinamika
aquos humor. Tekanan intarokular terutama diatur oleh dinamika cairan aquos
humor termasuk diantaranya : produksi cairan aquos, aliran cairan, sudut bilik mata
dan tekanan vena episklera.4,6,12,15 Tekanan intraokular adalah tekanan yang
dihasilkan oleh isi bola mata terhadap dinding bola mata. Tekanan ini dipengaruhi
oleh lapisan dinding bola mata dan volume bola mata yang terdiri dari : aquos
humor, korpus vitreus, pembuluh darah intraokular dan isinya. Tekanan intraokular
diharapkan berada dalam angka yang normal di dalam dinamika cairan aquos
humor, karena aquos humor sendiri mempunyai fungsi sebagai media refraksi,
pemberi nutrisi dan mempengaruhi tekanan hidrostatik untuk stabilitas bola mata.
Banyak faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular, antara lain : umur, jenis
kelamin, ras, genetik, waktu dan gangguan refraksi.4,6
Tekanan intraokular sangat bervariasi pada orang normal demikian juga pada
penderita myopia. Myopia merupakan suatu kelainan refraksi yang relatif banyak
menyebabkan gangguan penglihatan, myopia merupakan salah satu dari lima besar
penyebab kebutaan. Dikatakan bahwa pada penderita myopia, tekanan intraokular
mempunyai keterkaitan yang cenderung meninggi pada tingkat keparahan myopia.8
Ada banyak penelitian yang menghubungkan tekanan intraokular dan derajat myopia
: Suzuki dan kawan-kawan bahwa glaucoma sudut sempit dan sudut terbuka
ditemukan pada koreksi refraksi rata-rata –2, 12 Dioptri. Penelitian Davenport’s yang
dilakukan pada 1500 penderita glaucoma mendapatkan 316 penderita memiliki
kelainan refraksi ± 3 Dioptri. Zolog dan kawan-kawan mendapatkan bahwa
glaucoma terjadi pada myopia < 6 Dioptri. Abdullah dan Hamdi mendapatkan bahwa
pada mata myopia menunjukkan tekanan intraokular yang lebih tinggi dari normal.
Kamali dan Hamdi mendapatkan secara statistik ada hubungan antara mata myopia
dengan peningkatan tekanan intraokular. Goldwyn dan teman-teman mengamati
bahwa pada mata myopia terjadi gangguan pada bilik mata depan, seperti adanya
pigmen meshwork dan iris processus yang prominen. Gorin meneliti bahwa pada
mata myopia terjadi insersi iris yang tinggi dan anterior, pelebaran trabekular band,
garis Scwalbe’s yang lebih prominem.Tomlinson dan Philips, menunjukkan ada
hubungan yang bermakna antara tekanan intraokular dengan mata myopia dan
hipermetropia, juga didapatkan korelasi yang positif antara diameter axial dengan
tekanan intraokular.8
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rizafatmi bahwa terdapat hubungan yang
erat antara glaucoma sudut terbuka dengan myopia tinggi sedangkan myopia rendah
dan sedang belum diteliti, oleh karena itu peneliti ingin menelitinya lebih lanjut.
©2003 Digitized by USU digital library 2
1.2. Identifikasi Masalah
Seberapa besar perbedaan tekanan intraokular pada penderita myopia ringan
dan myopia sedang.
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui besar perbedaan tekanan intraokular pada penderita myopia
ringan dan myopia sedang dan menghubungkan dengan glaucoma.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Dapat menjadi data dasar hubungan antara tekanan intraokular dan
penderita myopia ringan dan myopia sedang.
2. Dan selanjutnya dasar untuk melakukan pemeriksaan yang lebih luas seperti
lapangan pandang bagi penderita yang tekanan intraokular mulai meninggi.
1.5. Hipotesis
Ada perbedaan tekanan intraokular pada penderita myopia ringan dan myopia
sedang.
File Selengkapnya.....