ABSTRAK
Sumarti. 2007. Hubungan Antara Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Timbulnya Penyakit Karies Gigi Sulung Pada Anak Pra Sekolah Usia 4-6 Tahun di Desa Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang Tahun 2007. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. dr. Oktia Woro KH, M.Kes, II. Arum Siwiendrayanti, S.KM.
Kata Kunci : Makanan Kariogenik, Kebiasaan Menggosok Gigi, Karies Gigi Sulung.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi dengan timbulnya penyakit karies gigi sulung pada anak pra sekolah usia 4-6 tahun di Desa Sekaran Kecamatan Gunung Pati Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi dengan timbulnya penyakit karies gigi sulung pada anak pra sekolah usia 4-6 tahun di Desa Sekaran.
Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode survey dan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa TK di Desa Sekaran sejumlah 165 anak. Sampel yang diambil sejumlah 50 anak dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara serta pemeriksaan gigi. Data sekunder diperoleh dengan cara melihat data angka kesakitan penyakit karies gigi yang telah direkap oleh Puskesmas. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji chi-square dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden berada dalam kategori konsumsi makanan kariogenik beresiko 88 %, dan kategori tidak berisiko 12 %. Variabel kebiasaan menggosok gigi sebagian besar responden berada dalam kategori kebiasaan menggosok gigi beresiko 90 %, dan kategori tidak berisiko 10 %. Berdasarkan uji statistik didapatkan hasil p value untuk hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian penyakit karies gigi sebesar 0,023, dan p value untuk hubungan antara kebiasaan menggosok gigi dengan penyakit karies gigi sebesar 0,035.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi dengan timbulnya penyakit karies gigi sulung. Berdasarkan hasil penelitian saran yang diajukan adalah sebaiknya membersihkan gigi minimal 2 kali sehari dengan waktu menyikat gigi terakhir adalah sebelum tidur sebagai upaya membersihkan gigi dari plak dan sisa makanan yang menempel pada gigi. Perlu adanya penelitian lebih lanjut, tetapi dengan instrumen yang berbeda sehingga dapat mengetahui faktor lain yang mempengaruhi terjadinya penyakit karies gigi.
File Selengkapnya.....