ABSTRAKSI
Kata Kunci : persepsi, partisipasi, Kesetaraan Gender
Pada dekade terakhir ini isu dan wacana kesetaraan gender semakin menghangat sejalan
dengan era globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia. Wacana inipun semakin merambat pada
domain politik terutama yang berkaitan dengan peran dan kontribusi wanita dalam dunia politik.
Pada dekade sebelumnya peran politik perempuan terasa termajinalisasi karena sebagai aktor
baik faktor budaya, institusional, sosial maupun nilai yang berlaku ditengah masyarakat. Kondisi
ini turut mempengaruhi keterlibatan kaum perempuan pada umumnya dan secara khusus
perempuan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam berbagai bidang baik pemerintahan, publik
maupun politik. Keterbatasan kaum perempuan untuk terlibat dalam berbagai bidang khususnya
politik dipengaruhi oleh sistem rekrutmen yang berlaku selama ini belum terbuka secara optimal
yang disebabkan oleh persepsi kaum laki-laki yang mendominasi partai poltik maupun organisasi
masa yang ada, sehingga peluang secara terbuka untuk kaum perempuan belum optimal. Faktor
penyabab lain yang mempengaruhi fenomena tersebut adalah adanya pengaruh adat istiadat dan
nilai budaya masyarakat Yogyakarta umumnya menganggap perempuan sebagai insan yang
lemah dan kalah, menimbulkan kurangnya kesempatan yang diberikan, sementara secara
normatif kedudukan antara perempuan dan laki-laki adalah sejajar dalam berbagai hal. Oleh
karena itu penelitian ini diarahkan pada dua pertanyaan mendasar yang perlu dikaji yaitu
bagaimana persepsi dan partisipasi anggota DPRD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
terhadap kesetaraan gender.
File Selengkapnya.....