ABSTRAKSI
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kinerja alternatif economic
value added (EVA) dan market value added (MVA) dan kinerja keuangan
konvensional dengan variabel Current ratio, return on asset (ROA), debt to equity
ratio (DER), price to book value (PBV), dan Total Asset Turnover (TATO)
terhadap return saham.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan
kriteria (1) perusahaan yang selalu menyajikan laporan keuangan per desember
2001-2003 dan (2) perusahaan yang secara kontinyu membagikan dividen per
desember 2001-2003. Data diperoleh berdasarkan publikasi Indonesian Capital
Market Directory (ICMD 2004) dan JSX Monthly. Diperoleh jumlah sampel
sebanyak 29 perusahaan dari 144 perusahaan yang terdaftar di BEJ. Teknik analisis
yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji
hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta fstatistik
untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Berdasarkan hasil penelitian tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik, hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel current ratio, PBV dan TATO secara parsial signifikan berpengaruh terhadap return saham perusahaan di BEJ periode
2001-2003 pada level of significance kurang dari 5% (masing-masing sebesar
0,8%, 4,4% dan 4,3%). Sedangkan secara bersama-sama terbukti signifikan
berpengaruh terhadap return saham perusahaan di BEJ pada level kurang dari 5%
(3,9%). Kemampuan prediksi dari kelima variabel tersebut terhadap return saham
sebesar 27,2%. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja factor-faktor
fundamental perusahaan (Current Ratio, PBV dan ROA) digunakan oleh investor
untuk memprediksi return saham perusahaan pada perusahaan yang listed di Bursa
Efek Jakarta pada periode 2001–2003. Sedangan kinerja keuangan alternative yang
tercermin melalui EVA dan MVA menunjukkan pengaruh yang lemah. Hal
tersebut disebabkan karena EVA dan MVA pada saat ini merupakan rasio
keuangan yang kurang begitu dikenal oleh investor, sehingga pengetahuan investor
mengenai EVA dan MVA masih relatif kecil.
File Selengkapnya.....