ABSTRAK
Krisis yang terjadi di Asia Tenggara, pada umumnya terjadi pada
negara-negara memiliki pasar modal yang berada dalam kondisi
berkembang (emerging market). Negara di kawasan Asia tersebut juga
memiliki efek penularan (contangion effect) yang sangat tinggi dan secara
umum memiliki karakteristik yang sama, sementara itu krisis juga
menyebabkan beberapa negara melakukan pembebasan batas investasi
asing, salah satunya adalah Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa
secara teoritis pasar modal Indonesia sangat terpengaruh oleh pasar modal
di negara lain, sehingga perlu dilakukan pembuktian hal tersebut secara
empiris. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
indeks harga saham dari beberapa pasar modal di dunia terhadap indeks
harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Lebih lanjut dengan didasarkan adanya keterbatasan penelitian
terdahulu yang telah dilakukan di Indonesia seperti penelitian Yeni
Muliati (2005) dia menggunakan data indeks harga saham bulanan dari
bursa efek-bursa efek yang diteliti selama periode Januari 1999 hingga
Juni 2004, dimana data indeks harga saham gabungan (composite)
penutupan bulanan yang kurang memiliki akurasi atau ketepatan
dibandingkan dengan data indeks harga saham gabungan (composite)
penutupan harian. Hal lain yang peneliti ingin tambahkan dalam
penelitian ini yaitu peneliti menggunakan prediktor 11 indeks pasar saham
asing secara bersama-sama untuk menguji pengaruhnya terhadap BEJ
dalam model ARIMA model (1,0,1) (2,0,1) (1,0,2) (2,0,2), sedangkan
pada penelitian terdahulu Yeni Muliati (2005) menguji satu per satu
prediktor 11 indeks pasar saham asing terhadap BEJ hanya dalam model
ARIMA (1,0,1). Sehingga dapat dirumuskan hipotesis kerja sebagai
berikut : Tokyo Stock Exchange (H1), New York Stock Exchange (H2),
London Stock Exchange (H3), Australia Stock Exchange (H4), Kuala
Lumpur Stock Exchange (H5), Phillipines Stock Exchange (H6), Taiwan
Stock Exchange (H7), Stock Exchange Thailand (H8), Seoul Stock
Exchange (H9) dan Singapore Stock Exchange (H10) serta Hongkong
Stock Exchange (H11) memiliki pengaruh terhadap Bursa Efek Jakarta
selama periode waktu Januari 2005 hingga Mei 2006.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hanya indeks harga saham
di Phillipines Stock Exchange (H6), dan Stock Exchange Thailand (H8)
yang diperoleh berpengaruh langsung dengan indeks harga saham
gabungan (IHSG) di BEJ, sedangkan Tokyo Stock Exchange (H1), New
York Stock Exchange (H2), London Stock Exchange (H3), Australia Stock
Exchange (H4), Kuala Lumpur Stock Exchange (H5), Taiwan Stock Exchange (H7), Seoul Stock Exchange (H9) dan Singapore Stock Exchange (H10) serta Hongkong Stock Exchange (H11) diperoleh tidak
berpengaruh langsung dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEJ.
Kata Kunci : Bursa Efek, IHSG, ARIMA
File Selengkapnya.....