ABSTRAKSI
Analisa surat-surat berharga adalah suatu hal mendasar dan penting untuk
diketahui oleh para investor. Hal ini sangat penting, sebab tanpa analisa yang baik,
investor akan mengalami kerugian. Keputusan dalam membeli saham sebaiknya
dilakukan ketika nilai intrinsik diperkirakan lebih besar dari harga pasar (undervalued).
Sementara keputusan dalam menjual saham sebaiknya dilakukan ketika nilai intrinsik
lebih kecil dibanding harga pasar (overvalued).Di samping memperhatikan nilai intrinsik
dari suatu saham, perlu juga memperhatikan kinerja keuangan perusahaan yang terdapat
pada laporan keuangan perusahaan. Studi mendalam tentang keuangan perusahaan dapat
melukiskan prestasi perusahaan. Dengan alasan, kinerja keuangan dapat digunakan
sebagai masukan untuk mengukur perubahan harga saham.Tujuan riset ini adalah untuk
menentukan nilai normatif saham dan untuk meneliti faktor-faktor utama di dalam
perusahaan yang mempengaruhi perubahan harga saham di pasar. Dengan demikian
investor dapat mengetahui saham emiten mana yang mempunyai kinerja keuangan baik
dan membelinya di posisi harga yang lebih murah, kapan investor akan menginvestasikan
dananya dengan membeli saham.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria (1)
perusahaan property yang listed di Bursa Efek Jakarta periode 2002-2004; dan (2)
perusahaan property yang mempunyai EPS dan BV positif periode tahun 2002-2004.
Data diperoleh berdasarkan publikasi Indonesian Capital Market Directory (ICMD
2004). Diperoleh jumlah sampel sebanyak 14 perusahaan dari 29 perusahaan property
yang terdaftar di BEJ. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan
persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji
koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara
bersama-sama dengan level of significance 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi
klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi. Penelitian ini juga menggunakan Residual Earning Model untuk meneliti
nilai intrinsik saham dan juga menggunakan variabel ROA, DER, PBV, EPS, dan NPM
untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel terhadap perubahan harga saham.
Hasil riset ini menunjukkan adanya perbedaan harga dan signifikan mengarah
ke undervalued ataupun overvalued, dimana terdapat 11 perusahaan yang undervalued
dan 3 perusahaan over valued. Banyak perusahaan yang masuk dalah kategori
undervalued mengindikasikan bahwa harga saham-saham yang bersangkutan masih
dalam kategori murah sehingga sebaiknya dibeli atau dipertahankan apabila saham
tersebut telah dimilikinya, karena kemungkinan besar akan terjadi lonjakan harga saham
dimasa yang akan datang
. Berdasarkan uji-t, secara parsial variabel DER dan PBV
terbukti mempunyai suatu pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham,
sedangkan variabel ROA, EPS dan NPM tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap perubahan harga saham. Kemampuan prediksi dari kelima variabel tersebut
terhadap harga saham sebesar 26,8% sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya adjusted R
square sebesar 26,8% sedangkan sisanya 73,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dimasukkan ke dalam model penelitian.
Kata Kunci: ROA, DER, PBV, EPS, NPM, Harga Saham, dan nilai instrinsik
File Selengkapnya.....