BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bencana alam sering dianggap sebagai sesuatu yang tidak bisa dihindari
dan harus terjadi. Gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor, gelombang
pasang, kekeringan, banjir dan lainnya, adalah fenomena alam yang selalu
melekat pada bumi kita. Sampai sekarang, kenamyakan manusia belum mampu
secara tuntas menghentikan munculnya bahaya itu. Bukan saja karena
kekuatannya yang luar biasa, namun waktu terjadinya pun sulit ditentukan secara
tepat.
Bencana (disaster), adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam, manusia dan atau keduanya yang mengakibatkan korban
dan penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan
sarana, prasarana, dan utilitas umum serta menimbulkkan gangguan terhadap tata
kehidupan dan masyarakat. Bencana sebenarnya merupakan suatu konstruksi sosial dimana bencana
ini adalah akibat dari bertemunya ancaman berupa fenomena alam atau buatan
disatu sisi, dengan kerentanan komunitas masyarakat disisi lainnya. Bencana akan
terjadi apabila masyarakat mempunyai tingkat pengetahuan dan kapasitas atau
kemampuan lebih rendah dibandingan dengan tingkat ancaman yang mungkin
terjadi padanya. Artinya gempa bumi, banjir letusan gunung berapi, gerakan tanah
(longsor) merupakan bahaya ancaman yang tidak serta merta menjadi bencana
jika masyarakat memahami dan mampu mengelola ancaman tersebut.
Bencana belakangan ini seolah menjadi rutinitas di Indonesia, Sejak tahun
1998 hingga pertengahan 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia, dimana 85% dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan
longsor. Belum lagi terhitung bencana kekeringan yang pemberitaannya sehebat
banjir dan longsor. Pada musim kemarau tiba, hampir seluruh Pulau Jawa dilanda
kekeringan. Dampak yang terjadi bukan hanya rawan pangan karena tidak adanya
panen, namun krisis air bersih kemudian melanda wilayah yang mengalami
kekeringan. Musim kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan yang
berkepanjangan ini dialami hampir seluruh Pulau Jawa. Jawa Tengah, Jawa Timur
dan Yogyakarta adalah daerah terparah yang menderita kekeringan di tahun 2003.
Bencana kekeringan ini hampir setiap tahun terjadi, namun tahun ini adalah
kekeringan terpanjang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Tabel 1. Bencana
File Selengkapnya.....